Selasa 06 Dec 2022 00:45 WIB

Peneliti: Hanya 31 Persen Siswa SD Punya Tingkat Literasi Baik

Siswa yang tingkat literasinya baik turun performanya sejak pandemi.

Siswa kelas 1 SD Negeri 3 Bantul mengikuti belajar di parkiran yang menjadi kelas darurat, Yogyakarta, Rabu (16/11/2022). Kegiatan belajar harus dipindah karena kelas 1a dan 1b rusak dan berpotensi roboh sewaktu-waktu. Kemampuan literasi siswa SD menurun sejak pandemi Covid-19.
Foto:

Selain itu, menurut Shintia, pengukuran pembelajaran penting dilakukan secara berkala untuk membantu guru dan siswa memperbaiki kualitas pembelajaran yang sedang berlangsung, bukan di akhir tahun. Tujuannya adalah untuk mengukur dan memberi informasi terkait keberhasilan pembelajaran serta sebagai pembelajaran di sekolah dan orang tua.

Shintia juga berharap pemerintah bisa menyediakan perangkat tes yang bersifat evaluatif yang bisa diakses oleh guru dan sekolah sehingga tidak selalu harus menunggu perangkat tes dari pusat. Hal ini berguna untuk penilaian kinerja pembelajaran secara lebih luas.

"Bukan setiap tahun sekali tapi perangkat tes yang harus bisa memberi informasi dan memberi umpan balik terhadap keberhasilan pembelajaran itu harusnya tersedia dan dapat diakses oleh guru secara berkala," kata peneliti dengan gelar doktor (S3) di bidang pendidikan matematika ini.

Shintia mengatakan sudah saatnya tujuan pendidikan Indonesia berfokus pada peningkatan kualitas pembelajaran siswa dan bukan hanya tentang kurikulum yang terkadang membuat guru menjadi bingung.

"Kalau sudah punya tujuan yang sama nanti kebijakannya pun orientasinya pada siswa, bukan orientasinya pada kepentingan satu atau dua lembaga yang berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran siswa," kata Shintia.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement