Sabtu 03 Dec 2022 14:24 WIB

Cerita Wapres Usai 'Tawaf' Lima Hari di Tanah Papua

Ma'ruf mengaku terkesan dengan semangat masyarakat memajukan Papua.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ratna Puspita
Wakil Presiden Ma'ruf Amin di sela kunjungan kerjanya ke Papua mengunjungi Pantai Jokowi-Iriana di Jalan Trikora Kaimana, Papua Barat, Kamis (1/12).
Foto: BPMI/Setwapres
Wakil Presiden Ma'ruf Amin di sela kunjungan kerjanya ke Papua mengunjungi Pantai Jokowi-Iriana di Jalan Trikora Kaimana, Papua Barat, Kamis (1/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan tujuh poin utama dari hasil kunjungannya selama lima hari di Tanah Papua sejak 28 November 2022 hingga 2 Desember 2022. Ma'ruf menyebut kunjungan kerjanya ke beberapa kota seperti Jayapura, Merauke, Mimika, Kaimana, dan Biak Numfor sebagai tawaf Papua.

“Saya sebut kunker (kunjungan kerja) Papua ini bagaikan suatu 'tawaf Papua', berputar mengelilingi Papua,” ujar Ma'ruf dikutip dari siaran pers Biro Pers Sekretariat Wakil Presiden, Sabtu (3/12/2022).

Baca Juga

Pertama, Ma'ruf mengaku terkesan pada kunjungannya kali ini karena semangat masyarakat Papua yang ingin memajukan Papua. “Saya sangat terkesan dengan semangat yang optimistik dari berbagai segmen sosial dalam mewujudkan Papua yang sejahtera, adil, dan damai,” kata Ma'ruf.

Kedua, Ma'ruf juga merasakan energi positif di Tanah Papua melalui landasan ikatan agama, adat, dan kepemimpinan pemerintah setempat dalam menjaga kerukunan antarumat beragama. Karena itu, pemerintah akan memperkuat Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) maupun kolaborasi dengan gereja, yakni Persekutuan Gereja-Gereja di Tanah Papua.

Ketiga, Ma'ruf juga mengapresiasi kegigihan masyarakat Papua dalam memajukan potensi wilayah yang dimiliki daerah masing-masing seperti sentra kopi di wilayah pegunungan, lumbung pangan Merauke, sentra rempah pala di Fakfak dan Kaimana, lumbung ikan nasional di Papua, hingga kebijakan Sail Teluk Cenderawasih-Semenanjung Bomberai Raya. 

Keempat, Ma'ruf selaku ketua Badan Pengarah Papua ini juga menyadari pentingnya konektivitas dan infrastruktur sebagai modal utama dalam membangun Tanah Papua. Karena itu, diperlukan perencanaan matang dalam rencana penyelenggaraannya. 

“Kehadiran provinsi-provinsi baru menuntut perlunya suatu master plan baru terkait sistem transportasi terpadu Tanah Papua, termasuk skenario baru Trans Papua,” ujarnya.

Di sisi lain, Ma'ruf menilai adanya Daerah Otonom Baru (DOB) dapat membangkitkan semangat dalam membangun percepatan, pelayanan, dan pembangunan di Tanah Papua. Karenanya pada poin keenam hasil 'tawafnya' ke Papua, dia menginstruksikan kepada para menteri atau kepala badan untuk dapat segera membahas Rencana Aksi Tahun 2023-2024.

“Saya instruksikan para menteri/kepala badan untuk segera membahas solusi yang detail dan konkret untuk dimasukkan ke dalam Rencana Aksi Tahun 2023-2024, termasuk agenda Sail Teluk Cenderawasih 2023,” ujarnya

Di akhir pesannya, Ma'ruf menyampaikan adanya rencana untuk mengunjungi Tanah Papua pada 2023 dengan harapan program percepatan 2023-2024 dapat dirumuskan lebih matang “Insyaallah di tahun 2023, saya akan kembali mengunjungi berbagai daerah di Tanah Papua untuk memenuhi undangan dari berbagai kelompok strategis Papua,” katanya.

“Sekaligus untuk memantapkan quick wins tahun 2023-2024,” tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement