Jumat 02 Dec 2022 22:48 WIB

Sri Mulyani akan Siapkan Anggaran untuk Subsidi Kendaraan Listrik

Pemerintah juga menyiapkan iklim investasi bagi para investor kendaraan listrik.

Rep: Novita Intan / Red: Nashih Nashrullah
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, menyatakan selain subsidi pembelian kendaraan listrik, pemerintah juga menyiapkan  iklim investasi bagi para investor kendaraan listrik
Foto: EPA-EFE/MADE NAGI
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, menyatakan selain subsidi pembelian kendaraan listrik, pemerintah juga menyiapkan iklim investasi bagi para investor kendaraan listrik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Pemerintah akan menyiapkan anggaran pembelian subsidi kendaraan listrik. Adapun pembelian subsidi listrik mencakup sepeda motor listrik dan mobil listrik. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan saat ini pemerintah sedang membahas mengenai anggaran yang dibutuhkan. “Sedang dibahas anggaran kendaraan listrik,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (2/12/2022). 

Baca Juga

Sebelumnya pemerintah telah menyiapkan iklim investasi bagi para investor kendaraan listrik. 

Hal ini sejalan komitmen Indonesia untuk melakukan transisi energi pada Konferensi Perubahan Iklim Persatuan Bangsa Bangsa ke-26 (The 26th United Nations Climate Change Conference of the Parties/COP26). 

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan investasi bagi para investor mampu menjadikan Indonesia sebagai pasar kendaraan listrik yang besar. 

"Kami akan memberi Anda iklim investasi yang nyata. Jika Anda berada kompleks industri, insentif apa yang disebutkan investor kendaraan listrik?," ujarnya saat webinar Bloomberg CEO Forum, Jumat (11/11/2022).

Menurutnya pemberian investasi juga mampu menciptakan keseimbangan dari sisi eksternal besar bagi Indonesia. Sri Mulyani juga melihat ada kecenderungan peralihan kendaraan transportasi menjadi kendaraan listrik.

"Indonesia akan memposisikan diri dengan sangat baik dan tidak hanya menyediakan iklim investasi bagi CEO dan sponsor silakan berinvestasi ke Indonesia," ucapnya.

Sri Mulyani menyebut Indonesia tidak hanya menawarkan pasar kendaraan listrik saja, akan tetapi juga dalam hal investasi di Indonesia. "Agar kita mampu bertahan menghadapi gejolak global ini mulai hari ini," ucapnya. 

Dari sisi lain, menurutnya Indonesia menggunakan kebijakan fiskal yang baru untuk melakukan konversi pasar kendaraan listrik. Maka itu, penarikan pajak tidak sama seperti dulu. 

"Hari ini kami sebenarnya mengenakan pajak berdasarkan emisi CO2, jadi semakin sedikit Anda mengakui, maka Anda akan semakin sedikit pajak kendaraan Anda. Itu pasti akan mengubah perilaku masyarakat di Indonesia," ucapnya.   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement