Jumat 02 Dec 2022 22:36 WIB

Inovasi Infrastruktur PGN Dorong Realisasi Peningkatan TKDN

Inovasi PGN berhasil mengefisiensi biaya investasi sebesar 50 persen

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
Subholding Gas Pertamina, PT PGN Tbk bersama Anak Perusahaan PT PGAS Solution (PGN Solution) mengembangkan inovasi Preston (Polyethylene Regulating Station) untuk meningkatkan nilai efisiensi investasi jaringan gas bumi. (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Teguh Prihatna
Subholding Gas Pertamina, PT PGN Tbk bersama Anak Perusahaan PT PGAS Solution (PGN Solution) mengembangkan inovasi Preston (Polyethylene Regulating Station) untuk meningkatkan nilai efisiensi investasi jaringan gas bumi. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Subholding Gas Pertamina, PT PGN Tbk bersama Anak Perusahaan PT PGAS Solution (PGN Solution) mengembangkan inovasi Preston (Polyethylene Regulating Station) untuk meningkatkan nilai efisiensi investasi jaringan gas bumi. Inovasi ini berhasil mengefisiensi biaya investasi sebesar 50 persen, khususnya dalam pengadaan Regulating System (RS) dan MRS yang selama ini menjadi infrastruktur penunjang jaringan gas rumah tangga serta komersial.

Preston merupakan solusi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam pembangunan jargas. Semua komponen RS diubah menjadi material polyethylene dengan desain yang compact, perakitan yang sangat mudah, skid dan pelindung menggunakan metode knock down, sehingga bisa dibangun di lokasi proyek secara langsung.

Baca Juga

Inovasi ini mampu menghemat biaya investasi RS dan MRS dari Rp180 juta menjadi Rp 90 juta dengan kualitas yang tetap terjaga. Selain efisiensi biaya, Preston mampu meningkatkan produktivitas pengadaan RS-MRS dari 2 unit per bulan menjadi 15 unit.

"Inovasi preston ini terus didorong untuk meningkatkan pemanfaatan TKDN dan efisiensi biaya infrastruktur Program Jargas sebagai salah satu Program Strategis Nasional. Selaras dengan itu tim SAR 22 telah melakukan inovasi fasilitas infrastruktur, salah satunya Penurun Tekanan (Regulating Station) yang menggunakan material HDPE dengan kandungan lokal TKDN lebih tinggi," ucap Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, Achmad Muchtasyar, (1/12/2022).

Achmad mengungkapkan bahwa inovasi ini dilatarbelakangi oleh Perpres No 6 Tahun 2019 dan 109 Tahun 2022, di mana kondisi lapangan untuk mencapai target 1 juta Sambungan Rumah per tahun membutuhkan efisiensi yang tepat guna. Efisiensi akan memberikan dampak positif terhadap kelayakan ekonomi pemasangan jaringan gas dan fasilitas pendukungnya.

“Selama ini, RS dan MRS merupakan fasilitas pendukung yang krusial dalam pembangunan jaringan gas. Namun nilai investasi seperti material untuk RS dan MRS cukup tinggi. Tingginya nilai investasi juga terletak pada SDM teknis penyambungan pipa baja. Maka dengan adanya Preston, menjadi solusi efisiensi untuk kondisi tersebut,” ungkap Direktur Utama PGN Solution Sabaruddin.

Selanjutnya, Preston bisa membantu mempercepat dalam hal inventarisasi data material pipa PE yang selama ini memakan waktu cukup lama. Koordinasi untuk eksekusi tindakan menjadi lebih efektif, sehingga pelaksanaan proyek di lapangan menjadi lebih cepat dan terarah.

“Kami berharap, inovasi ini bermanfaat secara berkelanjutan untuk Subholding Gas Grup, terutama dalam mempercepat proses bisnis jargas dan meningkatkan kompetensi SDM. Alhamdulillah, Preston telah menciptakan lapangan pekerjaan baru untuk 400 operator,” kata Sabaruddin.

Kebermanfaatan dan nilai Preston yang telah dirasakan terhadap proyek pembangunan jargas, membawa Tim Inovasi PGN dan PGN Solution meraih penghargaan dalam Kompetisi Nasional “Temu Karya Mutu dan Produktivitas Nasional (TKMPN) XXVI Tahun 2022 yang diadakan 21-25 November 2022 di Lombok Raya Hotel, Nusa Tenggara Barat. Pada kesempatan ini, inovasi dibawakan dengan judul “Meningkatkan Nilai Investasi Jaringan Distribusi Gas Tekanan Menengah Dengan Menggunakan Preston Pada Pelanggan di Seluruh Area PT Perusahaan Gas Negara Tbk”.

“Dengan segala upaya persiapan dan dukungan yang telah dilakukan, PGN Solution dan PGN meraih penghargaan Platinum. Selanjutnya inovasi ini akan menjadi perwakilan nasional untuk mengikuti kompetisi tingkat internasional di Mexico dalam ajang 27th ASIA PACIFIC Quality Organization International (APQO-IC) pada bulan oktober 2023 nanti,” ungkap Sabaruddin.

TKMPN diselenggarakan oleh Wahana Kendali Mutu (WKM) yang bekerjasama dengan Asosiasi Manajemen Mutu dan Produktivitas Indonesia (AMMPI), serta didukung oleh Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Perindustrian, serta pemerintah Provinsi NTB. TKMPN XXVI diikuti lebih dari 1.500 peserta kelas nasional pada bidang manajemen mutu dan produktivitas kerja.

“Kami sangat bangga dan mengapresiasi penghargaan yang didapatkan. Harapannya dengan mendapatkan penghargaan ini dapat memotivasi kami untuk dapat terus menciptakan inovasi-inovasi lainnya,” lanjut Sabaruddin.

Ajang ini menjadi kesempatan bagi perusahaan, BUMN, swasta, lembaga pemerintah, perguruan tinggi dan organisasi nirlaba untuk mendemonstrasikan dan mempromosikan keberhasilan, saling tukar pengetahuan dan pengalaman dalam peningkatan mutu dan produktivitas yang dijadikan sebuah inovasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement