Jumat 02 Dec 2022 19:10 WIB

Korban Meninggal Gempa Cianjur Bertambah Jadi 331 Jiwa

Ada 11 orang korban gempa yang hilang dan masih dilakukan pencarian.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Dwi Murdaningsih
Truk berisi bantuan logistik gempa Cianjur di BPBD DIY, Yogyakarta.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Truk berisi bantuan logistik gempa Cianjur di BPBD DIY, Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR--Jumlah korban meninggal dunia akibat gempa Cianjur bertambah menjadi 331 jiwa. Penambahan ini berasal dari laporan rumah sakit yang menyebutkan ada korban gempa Cianjur yang meninggal dunia.

"Pencarian korban hari ke-12 nihil tidak ditemukan,'' ujar Bupati Cianjur Herman Suherman di Pendopo Kabupaten Cianjur, Jumat (2/12/2022) sore.

Baca Juga

Seperti diketahui ada 11 orang korban gempa yang hilang dan masih dilakukan pencarian. Namun pada hari ini ada penambahan yang meninggal dunia yang di rujuk di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Dengan demikian jumlah korban meninggal dunia menjadi sebanyak 331 jiwa.

Sementara korban luka berat sebanyak 593 orang. Khusus korban luka berat masih dirawat di rumah sakit yang ada di Cianjur mencapai sebanyak 59 orang.

Terkait pencarian korban hilang ungkap Herman, pihaknya sudah rapat koordinasi menghadirkan keluarga korban. Di mana ada beberapa informasi keluarga korban dan upaya serta koordinasi dengan PU agar urugan atau material longsoran secara bertahap dialihkan ke tempat pembuangan.

Hal ini lanjut Herman, dapat mempermudah pencarian di lokasi kejadian. Ia berharap pada Sabtu (3/13/2022) kondisi cuaca bagus agar pencarian korban bisa maksimal dilakukan.

Untuk kerugian materiil tervalidasi kata Herman, rumah rusak totalnya sebanyak 29.985 unit. Rinciannya kondisi rumah rusak berat sebanyak 6.754 unit, rusak sedang 8.978 unit, dan rusak ringan 14.253 unit. Sementara infrastruktur rusak yakni sekolah rusak sebanyak 520 unit, tempat ibadah 264 unit, faskes 14 unit, dan gedung kantor 17 unit.

Terkait pengungsian berdasarkan survei BNPB bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) dan UNFPA dalam mengetahui data pengungsi terpilah untuk mengetahui distribusi usia, jenis kelamin, dan kelompok rentan di pos pengungsian.

Hasilnya ungkap Herman, titik pengungsian mencapai sebanyak 494 titik dengan rincian 375 titik terpusat dan 119 titik mandiri. Jumlah kepala keluarga (KK) disurvei 41.166 KK hasil validasi data terakhir dan jumlah total disurvei sebanyak 114.683 jiwa yakni laki-laki 54.781 jiwa dan perempuan 59.902 jiwa, penyandang disabilitas 147 jiwa, ibu hamil 1.640, dan lansia 7.453 jiwa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement