Sabtu 03 Dec 2022 01:29 WIB

Tahun 2023 akan Jadi Tahun Solidaritas

51,5 miliar dolar AS diperlukan untuk membantu 230 juta orang yang rentan pada 2023

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
PBB
PBB

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Kepala badan bantuan darurat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Martin Griffiths menyatakan pada Kamis (1/12/2022), sebanyak 51,5 miliar dolar AS diperlukan untuk membantu 230 juta orang yang rentan pada 2023. Angka tersebut 25 persen lebih tinggi dibandingkan 2022.

Griffiths menyatakan, kenaikan jumlah kebutuhan dana ini mencerminkan bahwa jumlah total orang yang membutuhkan juga mengalami kenaikan. Terdapat penambahan hingga 65 juta orang  dari tahun ini.

"Saya khawatir 2023 akan menjadi percepatan dari semua tren itu, dan itulah mengapa kami mengatakan... bahwa kami berharap 2023 akan menjadi tahun solidaritas, sama seperti 2022 adalah tahun penderitaan," kata Griffiths dalam pidatonya pada peluncuran Laporan Tinjauan Kemanusiaan Global 2023 dikutip dari Anadolu Agency.

Griffiths mengakui kebutuhan bantuan saat ini sangat tinggi. Kebutuhan meningkat karena terjadinya perang di Ukraina, dampak dan masih berlanjutnya pandemi Covid-19, dan masalah perubahan iklim.

Keadaan darurat tahun ini, menurut Griffiths, sangat mungkin berlanjut hingga 2023. Dalam Laporan Tinjauan Kemanusiaan Global 2023, diprediksi pada 2023 akan ada 45 juta orang di 37 negara berisiko kelaparan. Padahal, Griffiths menyatakan, seruan Kemanusiaan Global yang dipimpin PBB hanya didanai 47 persen pada 2022, karena ini merupakan penurunan tajam dari tingkat pendanaan biasanya 60-65 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement