Jumat 02 Dec 2022 16:45 WIB

Tingkat Stunting di Kota Batu Stagnan di Angka 14 Persen 

Penurunan angka stunting bisa terlaksana jika OPD dan stakeholder bekerja sama.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Pemerintah Kota (Pemkot) Batu melaksanakan acara Diseminasi Audit Kasus Stunting 2022 dan rakor Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di Royal Orchids Garden Hotel, Jumat (2/12/2022).
Foto: Diskominfo Kota Batu
Pemerintah Kota (Pemkot) Batu melaksanakan acara Diseminasi Audit Kasus Stunting 2022 dan rakor Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di Royal Orchids Garden Hotel, Jumat (2/12/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, BATU -- Angka stunting di Kota Batu, Malang, pada 2018 hingga 2020 menurun drastis dari 28,33 persen hingga ke 14,83 persen. Namun pada 2020 sampai 2022, angka tersebut masih stagnan berkisar di 14 persen.

Berdasarkan kondisi tersebut, maka Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Batu perlu melaksanakan audit dan rapat koordinasi untuk membahas hal itu.

"Dan mengoptimalkan angka penurunan stunting hingga dapat mencapai target 8,9 persen," kata Kepala Dinas DP3AP2KB Kota Batu, Aditya Prasaja, pada acara Diseminasi Audit Kasus Stunting 2022 dan rakor Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di Royal Orchids Garden Hotel, Jumat (2/12/2022).

Menurut dia, rakor TPPS dan audit kasus stunting merupakan salah satu upaya Pemkot Batu dalam hal pencegahan, penanganan kasus, dan perbaikan tata laksana kasus. Kemudian ini dilanjutkan dengan memberikan rekomendasi penanganan kasus.

Ini bertujuan mengidentifikasi risiko dan penyebab risiko terjadinya stunting pada anak. Sementara itu, Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso, menjelaskan diperlukan sinergi dan kolaborasi antar-OPD dan stakeholder agar penurunan angka stunting dapat dilakukan secara optimal.

Punjul pun memberikan lima rekomendasi untuk langkah ke depannya. Kelima rekomendasi tersebut antara lain peningkatan, pelaksanaan sosialisasi dan koordinasi TPPS, peningkatan komitmen dan koordinasi antar-OPD, antar-konvergensi percepatan penurunan stunting, serta sinkronisasi data sasaran penanganan penurunan stunting.

"Lalu peningkatan sinkronisasi dan integrasi program antar OPD serta pembuatan perwali tentang peran desa dalam percepatan penurunan stunting," kata dia.

Menurutnya, penurunan angka stunting bisa terlaksana jika seluruh OPD dan stakeholder bekerja sama secara sinergi untuk mencapai target 8,5 persen.

Salah satunya melalui kegiatan kali ini yang bertujuan melaksanakan evaluasi dengan data riil. Lalu menyamakan visi untuk mendapatkan solusi agar dapat menurunkan angka stunting.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement