Kamis 01 Dec 2022 21:07 WIB

Pemprov Jatim Pastikan Stok Beras Aman Hingga Akhir Tahun

Perkiraan luas panen padi di Jatim November hingga Desember mencapai 171,46 hektare

Rep: dadang kurnia/ Red: Hiru Muhammad
  Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur, Hadi Sulistyo memastikan stok beras di wilayah setempat dalam keadaan aman.      Tampak  Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kanan) Kepala Bulog Divre Jawa Timur Khozin (tengah) Kepala Bulog Cabang Surabaya Utara  (Ilustrasi)
Foto: Antara/Umarul Faruq
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur, Hadi Sulistyo memastikan stok beras di wilayah setempat dalam keadaan aman. Tampak Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kanan) Kepala Bulog Divre Jawa Timur Khozin (tengah) Kepala Bulog Cabang Surabaya Utara (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur, Hadi Sulistyo memastikan stok beras di wilayah setempat dalam keadaan aman. Ia menjelaskan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, sepanjang 2022, luas panen padi di Jatim mencapai 1,7 juta hektar dengan produksi padi sebesar 9,68 juta ton gabah kering giling (GKG) atau setara dengan beras 5,59 juta ton. "Dengan kebutuhan konsumsi per tahun sekitar 3 juta ton, secara kumulatif surplus beras sebesar 2,29 juta ton," kata Hadi, Kamis (1/12/2022).

Hadi melanjutkan, perkiraan luas panen padi di Jatim pada November hingga Desember 2022 mencapai 171,46 ribu hektar dengan prakiraan produksi sebesar 980,8 ribu ton GKG atau setara dengan 637 ribu ton beras. Adapun kebutuhan konsumsi masyarakat Jatim pada November hingga Desember 2022 diperkirakan sebesar 514 ribu ton.

Baca Juga

"Sehingga masih ada stok yang digunakan untuk mencukupi pasokan di pasar," ujarnya.

Hadi melanjutkan, dari hasil pemantauan petugas Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim maupun Petugas Pelayanan Informasi Pasar di seluruh kabupaten/ kota, produksi beras di masing-masing penggilingan di Jatim, baik untuk skala kecil sampai dengan besar tetap melakukan produksi. Sebagian besar digunakan untuk memenuhi pasar atau konsumsi masyarakat."Jadi ampai Desember pun diperkirakan untuk produksi beras dan pasar Jawa Timur terkendali," kata Hadi.

Berdasarkan data Siskaperbapo Pemprov Jatim, harga rata-rata beras di pasaran memang mengalami kenaikkan. Harga beras kualitas biasa yang biasanya di harga Rp 8-9 ribu per kilohram saat ini berada di harga Rp 10.100 per kilogram. Sedangkan harga beras kualitas premium yang biasanya di harga Rp 9-10 ribu per kilogram, saat ini berada di harga Rp 11.800 per kilogram.

Di sejumlah pasar di Surabaya, harga beras juga terpantau naik. Di Pasar Tambahrejo misalnya, harga beras kualitas biasa berada di harga Rp 11 ribu per kilogram. Sedangkan beras kualitas premium di harga Rp 12.500 per kilogram. Kemudian di Pasar Wonokromo, harga beras kualitas biasa berada di harga Rp 11 ribu per kilogram. Sedangkan beras kualitas premium mencapai Rp 14 ribu per kilogram.

Selanjutnya di Pasar Genteng, harga beras kualitas biasa berada di harga Rp 10.500 per kilogram. Sedangkan beras kualitas premium di harga Rp 12.500 per kilogram. Kemudian di Pasar Pucang Anom dan Pasar Keputran, harga beras kualitas biasa berada di harga Rp 10.500 per kilogram. Sedangkan beras kualitas premium di harga Rp 12.500 per kilogram.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement