Kamis 01 Dec 2022 12:41 WIB

Uni Eropa Usulkan Pengadilan Khusus untuk Adili Kejahatan Rusia

Uni Eropa mengatakan Rusia dan oligarkinya harus memberi kompensasi kepada Ukraina.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen. Uni Eropa Usulkan Pengadilan Khusus untuk Adili Kejahatan Rusia
Foto: AP Photo/Alex Brandon
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen. Uni Eropa Usulkan Pengadilan Khusus untuk Adili Kejahatan Rusia

IHRAM.CO.ID, ISTANBUL -- Komisi Eropa akan bekerja dengan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk "membantu mendirikan pengadilan khusus untuk mengadili kejahatan Rusia," kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada Rabu.

“Rusia harus membayar kejahatannya yang mengerikan, termasuk kejahatan agresi terhadap negara berdaulat. Dan inilah mengapa sambil terus mendukung Pengadilan Kriminal Internasional, kami mengusulkan untuk membentuk pengadilan khusus, yang didukung oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), untuk menyelidiki dan menuntut kejahatan agresi Rusia," kata von der Leyen dalam pesan video yang dia bagikan di Twitter.

Baca Juga

Rusia juga harus membayar kerugian atas kehancuran yang ditimbulkannya, kata von der Leyen, seraya menambahkan bahwa kerusakan yang diderita Ukraina diperkirakan mencapai EUR600 miliar (USD621,8 miliar).

"Rusia dan oligarkinya harus memberi kompensasi kepada Ukraina atas kerusakan dan menutupi biaya untuk membangun kembali negara itu," tambah dia.

Von der Leyen mengatakan blok tersebut telah memblokir EUR300 miliar cadangan Bank Sentral Rusia dan telah membekukan EUR19 miliar uang oligarki Rusia. "Dalam jangka pendek, kami dapat membuat, dengan mitra kami, struktur untuk mengelola dana ini dan menginvestasikannya," ujar dia, sambil menambahkan bahwa begitu sanksi terhadap Rusia dicabut, dana ini harus digunakan sebagai kompensasi penuh untuk Ukraina.

"Kami akan bekerja mengenai perjanjian internasional dengan mitra kami untuk memungkinkan hal ini," pungkas dia.

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/uni-eropa-usulkan-pengadilan-khusus-untuk-adili-kejahatan-rusia/2752124
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement