Rabu 30 Nov 2022 00:16 WIB

PSG Pertimbangkan Tinggalkan Stadion Parc des Princes

Al-Khelaifi mengeluh tentang penolakan dari Pemkot Paris untuk jual stadion.

Presiden Paris Saint-Germain (PSG) Nasser Al-Khelaifi.
Foto: AP/Emrah Gurel
Presiden Paris Saint-Germain (PSG) Nasser Al-Khelaifi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Paris Saint-Germain (PSG) Nasser Al-Khelaifi mengatakan, klubnya akan meninggalkan Stadion Parc des Princes dan kemungkinan sedang mencari markas baru. Pebisnis asal Qatar itu dalam sebuah wawancara kepada harian olahraga Spanyol Marca mengatakan bahwa PSG "di bawah tekanan" dari pemerintah Kota Paris untuk angkat kaki dari stadion yang telah ditempati sejak 1974.

"Kami tidak lagi diterima di Parc des Princes," kata Al-Khelaifi, yang pekan lalu mengatakan kepada Talksport, Selasa (29/11/2022) bahwa klub raksasa Prancis itu sedang mempertimbangkan untuk menjual saham klub. "Mereka (pemerintah kota) menekan kami untuk pergi. Mereka bermain-main dengan kami dan kami lelah."

Baca Juga

Al-Khelaifi mengaku suka Parc des Princes karena itu adalah sejarah dan ia menghormatinya lebih dari segalanya. "Bertahan selalu menjadi pilihan kami. Namun, saya rasa mereka tidak menginginkan kami. Kami telah menginvestasikan 80 juta euro (sekitar Rp 1,30 triliun) di stadion. Namun, itu bukan milik kami. Siapa yang akan setuju melakukan hal seperti itu?"

Pekan lalu, Al-Khelaifi mengeluh kepada pers tentang penolakan dari Pemerintah Kota Paris untuk menjual stadion berkapasitas 48.000 kursi itu kepada QSI (Qatar Sports Investments) yang merupakan pemilik PSG.

Parc des Princes awalnya dibangun di barat daya kota, dekat dengan lapangan tenis Roland Garros, pada tahun 1897 dan merupakan markas bagi tim sepak bola dan rugby nasional hingga Stade de France dibangun untuk Piala Dunia 1998.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement