Selasa 29 Nov 2022 21:29 WIB

Polres Trenggalek Pastikan Video Longsor di Panggul Hoaks

Pihaknya menyesalkan peredaran video tersebut.

Polres Trenggalek Pastikan Video Longsor di Panggul Hoaks (ilustrasi).
Foto: Antara/Ampelsa
Polres Trenggalek Pastikan Video Longsor di Panggul Hoaks (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,TRENGGALEK -- Tim Siber Polres Trenggalek, Jawa Timur, memastikan video longsor besar di wilayah pesisir selatan Panggul yang menyebabkan puluhan rumah rusak dan viraldalam beberapa hari terakhir adalah berita bohong atau hoaks.

"Itu video hoaks. (Saat ini) di wilayah Panggul tidak ada sama sekali rumah-rumah rusak akibat longsor seperti disebutkan di video itu," kata Kepala Seksi Humas Polres Trenggalek Iptu Siswanto di Trenggalek, Selasa (29/11/2022).

Baca Juga

Pihaknya menyesalkan peredaran video tersebut. Selain menyesatkan, juga membuat warga resah.

Video yang sempat ramai dibahas di media sosial Trenggalek tu merupakan potongan video yang disadur dari peristiwa bencana di lain daerah.

 

Kendati dalam narasi suara disebutkan di Jalur Panggul terjadi longsor, namun sejatinya itu gambar di daerah berbeda dengan waktu kejadian telah lampau.

"Tidak ada peristiwa di Panggul dengan dampak kerusakan seperti itu," tandasnya.

Sebelumnya, potongan video singkat yang memperlihatkan kondisi infrastruktur jalan hingga permukiman warga rusak parah akibat bencana alam tanah longsor beredar luas.

Dalam video itu menarasikan jika peristiwa bencana alam itu terjadi di Jalur Panggul Kabupaten Trenggalek.

Rupanya video yang beredar luas itu hoaks alias tidak benar.

Video yang beredar luas di sejumlah grup?grup percakapan itu telah dikonfirmasi dan diklarifikasi Tim Siber Polres Trenggalek.

Polisi memastikan jika video itu merupakan hasil editan dari sejumlah peristiwa bencana yang terjadi di lain daerah.

Untuk itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan informasi yang belum dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial di era keterbukaan publik seperti saat ini, minimal dengan disaring sebelumnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement