Selasa 29 Nov 2022 09:34 WIB

Tiga Tentara Israel Ditahan Karena Lempar Bom Rakitan ke Warga Palestina

Pelemparan bom rakitan ini sebagai balas dendam atas penyitaan jasad remaja Israel

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Tiga tentara Israel ditahan pada Senin (28/11/2022) setelah diduga melemparkan bom rakitan ke warga Palestina di dekat Kota Bethlehem, Tepi Barat.
Foto: AP Photo/Mahmoud Illean
Tiga tentara Israel ditahan pada Senin (28/11/2022) setelah diduga melemparkan bom rakitan ke warga Palestina di dekat Kota Bethlehem, Tepi Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Tiga tentara Israel ditahan pada Senin (28/11/2022) setelah diduga melemparkan bom rakitan ke warga Palestina di dekat Kota Bethlehem, Tepi Barat. Aksi melempar bom rakitan ini sebagai balas dendam atas penyitaan jasad seorang remaja Israel oleh Palestina pada pekan lalu.

Kekerasan di wilayah pendudukan Tepi Barat telah mengalami peningkatan sejak Maret. Pada Rabu (23/11/2022), orang-orang bersenjata Palestina menyita jasad seorang siswa sekolah menengah Druze Israel dari sebuah rumah sakit di Kota Jenin. Jasad itu dibawa setelah kecelakaan mobil.

 

Insiden tersebut memicu harapan bahwa militer Israel dapat melancarkan serangan untuk mengambil kembali jasad remaja tersebut. Tapi jasad remaja itu diam-diam dikembalikan setelah negosiasi selama 30 jam.

Orang-orang bersenjata itu tidak menyebutkan tuntutan mereka menyita jasad remaja Israel. Namun pada saat yang sama warga Palestina menggelar aksi protes di Jenin. Warga Palestina itu menuntut pembebasan jenazah kerabat mereka yang ditahan Israel.  Druze adalah komunitas Arab di Israel yang anggotanya bertugas di angkatan bersenjata.

Militer Israel mengatakan, mereka telah meluncurkan penyelidikan atas serangan terhadap warga Palestina di dekat Bethlehem pada Senin (28/11/2022) oleh tentara Druze Israel. Tetapi militer tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengatakan, jika insiden itu terbukti sebagai tindakan balas dendam, maka militer harus bertanggung jawab secara penuh. Menurut Gantz, militer Israel tidak semestinya main hakim sendiri.

"Tentara Israel tidak melakukan hukum dengan tangan mereka dan membalas dendam," ujar Gantz.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement