Al Ali datang ke Qatar 15 tahun yang lalu tetapi telah bekerja dengan unta sejak masih kecil. Rata-rata pada hari kerja sebelum Piala Dunia, Al Ali mengatakan, perusahaannya akan menawarkan sekitar 20 perjalanan per hari dan 50 pada akhir pekan.
Sejak Piala Dunia dimulai, Al Ali dan rekan kerjanya menyediakan 500 perjalanan di pagi hari dan 500 perjalanan di malam hari. Perusahaan pun memasok unta lebih banyak, dari sebelumnya hanya ada 15 ekor menjadi 60 ekor.
“Pemandu wisata ingin bergerak cepat, jadi mereka menambah tekanan pada kami," kata Al Ali.
Saat kerumunan terbentuk di sekitar mereka, banyak unta duduk seperti patung dengan moncong kain menutupi mulut dan pelana cerah di tubuh mereka. Bau kotoran memenuhi udara.
Al Ali mengatakan dia tahu kapan seekor binatang lelah dengan menunjukan sikap menolak untuk bangun atau duduk kembali setelah berdiri. Dia dapat mengidentifikasi setiap unta dengan fitur wajahnya.
“Saya orang Badui. Saya berasal dari keluarga Badui yang memelihara unta. Saya tumbuh dengan mencintai mereka,” kata Al Ali.
Tapi, lonjakan wisatawan yang tiba-tiba berarti semakin sedikit waktu untuk unta bisa beristirahat di antara perjalanan. Perjalanan singkat hanya berlangsung 10 menit, sementara perjalanan yang lebih lama berlangsung selama 20 hingga 30 menit.
Al Ali menyatakan, biasanya seekor unta bisa beristirahat setelah lima kali perjalanan. Sejak Piala Dunia dimulai, hewan-hewan tersebut dibawa selama 15 hingga 20 perjalan, malah terkadang bahkan 40 perjalanan tanpa istirahat.
“Sekarang, orang mengatakan kita tidak bisa menunggu karena mereka punya rencana lain yang harus mereka tuju di tengah gurun,” katanya.