Selasa 29 Nov 2022 04:21 WIB

Puluhan ASN Kemendikbudristek Terima Pelatihan Literasi Digital

Para ASN harus memahami penggunaan aplikasi untuk mengembangkan konten digital.

Kegiatan training of trainers (ToT) yang diikuti puluhan ASN Kemendikbudristek.
Foto: Istimewa
Kegiatan training of trainers (ToT) yang diikuti puluhan ASN Kemendikbudristek.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapasitas masyarakat Indonesia perihal literasi digital memiliki skor 3,49 dari 5,00 yang berada dalam kategori 'Sedang'. Temuan itu berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital Nasional yang dihelat oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) pada 2021.

Atas dasar itulah, Kemenkominfo mempercepat transformasi digital di Indonesia. Salah satunya dengan mengadakaan kegiatan literasi digital yang dikemas dalam training of trainers (ToT) dengan peserta puluhan aparatur sipil negara (ASN) Kementerian Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) di Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, belum lama ini.

Ketua Tim Literasi Digital Segmen Pemerintahan Kemenkominfo, Niki Maradona, menyampaikan, kegiatan ToT diharapkan dapat meningkatkan kompetensi ASN mengenai literasi digital. "Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan trainer literasi digital di lingkungan Kemendikbudristek yang nantinya diharapkan dapat mendorong ASN mengadopsi teknologi digital untuk meningkatkan pelayanan publik," ujarnya dalam siaran pers di Jakarta, Senin (28/11/2022).

Analis Kebijakan Ahli Madya Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Kemendikbudristek, Hanjar Basuki mengapresiasi Kemenkominfo yang memfasilitasi kegiatan ToT. Dia berharap, nantinya lahir para trainer yang dapat menyalurkan ilmu mengenai literasi digital kepada seluruh ASN Kemendikbudristek demi mengawal program untuk mendukung visi misi Presiden Jokowi.

Praktisi digital Teddy Sukardi yang menjadi salah satu pemateri menuturkan, perangkat keras dan lunak teknologi digital bisa dimanfaatkan ASN untuk mendukung kinerja sehari-hari. "ASN harus memahami penggunaan perangkat dan aplikasi. Itu dapat digunakan untuk mengembangkan konten digital dalam konteks bidang pekerjaan," tutur Teddy.

Pemateri lainnya Cahyo Edhi Widyatmoko mengingatkan pentingnya peran ASN dalam penyampaian etika digital kepada masyarakat. "Etika digital merupakan jenis soft skill yang menjadi tantangan bagi

Bapak dan Ibu sebagai ASN karena berperan membantu menyadarkan netizen bahwa dunia maya juga membutuhkan etika," tuturnya.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement