Senin 28 Nov 2022 19:47 WIB

Pengamat: Harap Laksamana Yudo Margono Jaga Netralitas TNI

Netralitas diperlukan mengingat pada 2024 akan memasuki tahun politik.

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono.
Foto: Republika/Flori sidebang
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat militer dan intelijen Susaningtyas Kertopati berharap agar Laksamana TNI Yudo Margono yang dipilih sebagai calon tunggal Panglima TNI dapat menjaga netralitas TNI. Ini mengingat pada 2024 akan memasuki tahun politik.

"Harapan saya kepada Pak Yudo agar menjaga netralitas dalam tahun politik, tidak berpolitik tetapi harus paham fluktuasi politik," kata Susaningtyas di Jakarta, Senin.

Baca Juga

Laksamana Yudo akan menggantikan Jenderal TNI Andika Perkasa yang memasuki masa pensiun pada Desember 2022. Ia diharapkan tidak hanya bisa memahami cara pandang ke dalam organisasi, namun, harus bisa memahami cara pandang lingkungan strategis secara outward looking.

"Ke depan kita harus siap memiliki deterence strategy (penangkalan) dalam hadapi perang. Bukan hanya perang konvensional, tapi juga perang modern, perang nubika, dan perang siber," ujarnya.

Wanita yang biasa disapa Nuning ini menambahkan, Laksamana Yudo juga harus dapat menyelesaikan masalah-masalah yang selama ini terjadi di Indonesia dan perbatasan."Panglima TNI baru harus sedapat mungkin dapat mengatasi masalah Papua dan beberapa konflik di daerah perbatasan," ucapnya.

Nuning juga berharap kepada calon panglima TNI baru agar memberi atensi pada peremajaan alutsista dan peningkatan kesejahteraan prajurit. Nuning juga berharap TNI ke depan bisa menjadi Tentara berkelas dunia (World Class Army).

Ketua DPR RI Puan Maharani menerima surat presiden atau surpres tentang calon Panglima TNI atas nama Laksamana TNI Yudo Margono yang diusulkan menggantikan Jenderal Andika Perkasa yang segera memasuki masa pensiun.

Surat presiden tersebut disampaikan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno kepada Ketua DPR RI Puan Maharani di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement