Selasa 29 Nov 2022 00:54 WIB

PGN Pastikan Pipa Rokan Mulai Beroperasi Akhir Tahun

Ditargetkan pipa Rokan bisa dioperasikan secara komersil pada akhir tahun ini.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
PT Pertamina Gas Negara Tbk (PGN) telah menyelesaikan pembangunan pipa minyak Blok Rokan yang membentang 367 kilometer dari Minas ke Dumai dan Kordidor Balam-Dumai. (ilustrasii).
Foto: ANTARA/Nova Wahyudi
PT Pertamina Gas Negara Tbk (PGN) telah menyelesaikan pembangunan pipa minyak Blok Rokan yang membentang 367 kilometer dari Minas ke Dumai dan Kordidor Balam-Dumai. (ilustrasii).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina Gas Negara Tbk (PGN) telah menyelesaikan pembangunan pipa minyak Blok Rokan yang membentang 367 kilometer dari Minas ke Dumai dan Kordidor Balam-Dumai.

Direktur Utama PGN Haryo Yuniarto menjelaskan PGN telah menyelesaikan seluruh proses pembangunan pipa dan ditargetkan pipa bisa dioperasikan secara komersil pada akhir tahun ini. "Proyek ini juga diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan pendapatan Perseroan di segmen oil transportation,” jelas Haryo dalam Public Expose, Senin (28/11/2022).

Baca Juga

Direktur Keuangan dan manajemen Risiko PGN Fadjar harianto Widodo juga menambahkan dengan beroperasinya Pipa Rokan ini bisa memberikan kontribusi pendapatan pada perusahaan. Ia mengatakan PGN bisa mengantongi pendapatan hingga 140 juta dolar AS.

"Karena di 2023 sudah full stream, harapannya kita bisa berikan tambahan pendapatan dari pipa rokan. Pipa Rokan kami tidak menambah pendapatan untuk gas atau lifting minyak, tapi murni dari pendapatan dari penyaluran atau transportasi minyak mentah,” kata Fadjar dalam kesempatan yang sama.

Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGAS, Achmad Muchtasyar menjelaskan pipa rokan ini memiliki kapasitas 140 ribu hingga 160 ribu barel per hari. Dengan adanya pipa rokan ini maka bisa meningkatkan penyaluran minyak dan meningkatkan lifting minyak Blok Rokan.

“Diharapkan ini dapat berkontribusi kepada peningkatan pendapatan perseroan di segmen transportasi minyak mentah atau oil transportation,” kata Achmad dalam kesempatan yang sama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement