Senin 28 Nov 2022 14:36 WIB

Viral Label Bantuan Gereja Dicopot, Ini Respons Polisi Hingga Ridwan Kamil

Emil menyesalkan kejadian itu dan berharap agar kasus ini tidak terulang lagi.

Pencopotan label bantuan untuk gempa Cianjur dari Tim Aksi Kasih Gereja Reformed Injil Indonesia.
Foto: Tangkapan Layar Twitter
Pencopotan label bantuan untuk gempa Cianjur dari Tim Aksi Kasih Gereja Reformed Injil Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jagat maya diributkan dengan video  mengenai sejumlah orang mencopot label "Tim Aksi Kasih Gereja Reformed Injil Indonesia" yang menempel di atap tenda berwarna biru. Tim aksi itu diketahui bagian dari organisasi yang ingin membantu korban gempa Cianjur.

Di video itu tampak empat pria berdiri di antara tenda. Dua mencopot label, satu memantau, dan seorang lainnya ikut merekam. Sontak hal ini memicu respons dari berbagai pihak baik dari kepolisian hingga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Baca Juga

Kapolda Jawa Barat Irjen Pol. Suntana mengungkapkan penyidik kepolisian telah memeriksa terduga pelaku pelepas identitas pada posko tenda bantuan korban gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

"Kejadian itu segera kita tindaklanjuti, kita sudah memeriksa saksi di sekitar lokasi dan kita langsung mengambil keterangan dari beberapa terduga," kata Suntana di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cianjur, Jawa Barat, Ahad (27/11/2022).

Suntana menyesalkan berkaitan dengan aksi pencopotan atribut pada posko tenda bantuan warga terdampak gempa di Cianjur itu. Dia meminta agar masyarakat tidak mengulangi kejadian tersebut dan bila terjadi akan melakukan tindakan dengan aturan yang berlaku.

Terkait aksi tersebut, Suntana menegaskan kepolisian akan melaksanakan sesuai mekanisme yang berlaku jika memenuhi unsur pidana intoleransi. "Dalam pengembangan penyelidikan bisa ke arah situ (intoleransi)," ucap Suntana.

Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermwawan menjelaskan aksi tersebut dilakukan oknum anggota organisasi masyarakat (ormas), namun bantuan tetap diterima masyarakat.

Gubernur Ridwan Kamil lewat kicauannya ikut berkomentar. Ia menyesalkan kejadian itu dan berharap agar kasus ini tidak terulang lagi.  "Sangat disesalkan dan tidak boleh terulang lagi pencabutan label identitas pemberi bantuan tenda oleh oknum warga setempat di tenda pengungsian di Cianjur," kicaunya Ahad.

Ridwan Kamil mengatakan, bencana ini datang tidak pilih-pilih dan mendampaki semua orang, semua pihak dan semua golongan di Cianjur tercinta ini.

Mereka yang membantu bencana pun datang tidak pilih-pilih, datang dari semua pihak, semua golongan, kelompok, apapun keyakinan atau agamanya.

"Berdirinya bendera, spanduk, baliho, stiker dari para pemberi bantuan adalah hal yang wajar, karena mungkin itu bagian dari pelaporan pertanggungjawaban kepada para donatur yang menitipkan bantuan kepada mereka," jelasnya.

Karenanya, kata ia, Sila ke-2 Pancasila, berbunyi 'Kemanusiaan Yang adil dan Beradab' harus dijunjung dengan baik dan dipraktekkan dengan bijak. Bantuan kemanusiaan tidak boleh ternodai sedikitpun oleh unsur kebencian golongan.

"Saya sudah meminta kepolisian khususnya Kapolda Jawa Barat untuk menindaklanjuti hal ini agar tidak terulang lagi di kemudian hari.

Walaupun kita tidak bersaudara dalam keimanan, kita tetaplah bersaudara dalam kebangsaan dan kemanusiaan."

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement