Senin 28 Nov 2022 08:05 WIB

Kim Jong-un: Tujuan Utama Korut Adalah Kekuatan Nuklir Terkuat

Tujuan utama Korea Utara adalah memiliki pasukan nuklir terkuat.

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un mengatakan tujuan utama negaranya adalah memiliki pasukan nuklir terkuat.
Foto: Kantor Berita Pusat Korea/Layanan Berita Kore
Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un mengatakan tujuan utama negaranya adalah memiliki pasukan nuklir terkuat.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un mengatakan tujuan utama negaranya adalah memiliki pasukan nuklir terkuat. Media Korut melaporkan hal ini disampaikan saat ia mengangkat jabatan puluhan perwira militer yang terlibat dalam peluncuran rudal balistik terbesar Korut baru-baru ini.

Pernyataan disampaikan setelah Kim menginspeksi uji coba rudal balistik antar-benua (ICBM) Korut terbaru Hwasong-17 pada 18 November lalu. Ia juga berjanji membalas ancaman senjata nuklir Amerika Serikat (AS).  

Baca Juga

Kim mengatakan membangun kekuatan nuklir adalah untuk melindungi martabat dan kedaulatan dan rakyat. "Tujuan utamanya adalah memiliki pasukan strategis terkuat di dunia, kekuatan absolut yang tidak pernah ada pada abad ini," kata Kim pada para perwira militer seperti dikutip media Korut, Ahad (27/11/2022).

Ia menyebut Hwasong-17 sebagai "senjata strategis terkuat di dunia" dan mengatakan senjata ini menunjukkan kemampuan Korut untuk membangun pasukan terkuat di dunia.

"(Ilmuwan Korut telah melakukan) lompatan ke depan yang luar biasa dalam pengembangan teknologi pemasangan hulu ledak nuklir di rudal balistik," kata Kim tanpa menjelaskannya lebih lanjut.

Ia berfoto bersama dengan ilmuwan, insiyur, perwira militer dan orang-orang yang terlibat dalam tes Hwasong-17. Kim mengatakan ia berharap mereka dapat terus memperluas dan memperkuat deteresi nuklir dalam kecepatan yang luar biasa.

Para pekerja itu mengucapkan sumpah setia pada penguasa partai, berjanji untuk mempertahankan "otoritas absolut" partai dan Kim. Mereka berjanji "rudal-rudal Korut terbang dengan semangat hanya ke arah yang telah ditunjuk" Kim.

Mereka mengatakan Kim "dengan hati-hati mengajari kami satu per satu" selama pengembangan Hwasong-17. Rudal itu dapat menjangkau daratan AS.

Washington mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengeluarkan pernyataan presidensial untuk meminta pertanggungjawaban Korut atas uji cobanya. Resolusi Dewan Keamanan PBB sudah melarang Korut menggelar uji coba rudal besar.

Kantor berita Korut, KCNA, melaporkan Komite Tetap Dewan Tertinggi Korut menghadiahkan rudal Hwasong-17 sebagai "pahlawan DPRK (Korut) dan Medali Bintang Emas dan Tanda Jasa Kelas Utama".

"(Rudal) jelas telah membuktikan pada dunia DPRK adalah kekuatan nuklir penuh yang mampu menandingi supremasi nuklir imperalis AS dan menunjukkan mungkin sebagai negara ICBM terkuat," kata KCNA.

KCNA mengatakan uji coba ini menunjukkan reaksi Korut "pada konfrontasi penuh dan nuklir musuh."

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement