Senin 28 Nov 2022 04:17 WIB

Belgia Dipermalukan Maroko, Kerusuhan Fans Pecah di Brussel

Sejumlah Fans Belgia mengamuk di Brussel usai timnasnya kalah dari Maroko.

Bola yang ditendang oleh Hakim Ziyech dari Maroko akan masuk ke gawang tetapi kemudian dianulir oleh wasit Cesar Ramos dari Meksiko selama pertandingan sepak bola grup F Piala Dunia antara Belgia dan Maroko, di Stadion Al Thumama di Doha, Qatar, Ahad, 27 November , 2022.
Foto: AP/Pavel Golovkin
Bola yang ditendang oleh Hakim Ziyech dari Maroko akan masuk ke gawang tetapi kemudian dianulir oleh wasit Cesar Ramos dari Meksiko selama pertandingan sepak bola grup F Piala Dunia antara Belgia dan Maroko, di Stadion Al Thumama di Doha, Qatar, Ahad, 27 November , 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi menggunakan meriam air dan gas air mata setelah mendapat serangan dari sekelompok fans sepak bola yang anarkis di pusat kota Brussel, Ahad, menyusul kekalahan mengejutkan Belgia oleh Maroko dengan skor 0-2 di Piala Dunia 2022 Qatar.

Puluhan fans itu memecahkan jendela toko, melemparkan kembang api, dan membakar sejumlah kendaraan. Bahkan sebelum akhir pertandingan itu, "puluhan orang, termasuk beberapa diantaranya mengenakan hoodies, memancing konfrontasi dengan polisi serta membahayakan keselamatan publik," kata polisi Brussel dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga

Seorang juru bicara mengatakan beberapa fans itu menggunakan tongkat untuk memukul dan seorang jurnalis terluka di wajahnya oleh kembang api. Sekitar seratus petugas polisi telah dikerahkan, sementara penduduk diperingatkan untuk menghindari daerah-daerah tertentu di pusat kota. Stasiun metro ditutup dan jalan-jalan diblokir untuk membatasi penyebaran kekerasan.

"Saya mengutuk keras insiden sore ini. Polisi telah turun tangan dengan tegas. Oleh karena itu, saya menyarankan agar para fans tidak datang ke pusat kota. Polisi melakukan semua yang mereka bisa demi menjaga ketertiban umum," cuit Wali Kota Brussel, Philippe Close.

"Saya telah memerintahkan polisi untuk menangkap para pembuat onar," ucap Philippe Close.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement