Ahad 27 Nov 2022 16:49 WIB

PPA Siap Ubah Studio Rekaman Bersejarah Lokananta jadi Hub Musik Indonesia

PPA akan ubah Lokananta jadi pusat kreativitas dan niaga musisi, seniman dan UMKM

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sekretaris Perusahaan PPA Agus Widjaja (kiri), Direktur Utama PPA Yadi Jaya Ruchandi (kedua dari kiri), Direktur Utama PT Danareksa Arisudono Soerono (kedua dari kanan), Direktur Utama M Bloc Group Handoko Hendroyono (kanan), dalam konferensi pers Lokananta Reload di Lokananta Records, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Ahad (27/11).
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsi
Sekretaris Perusahaan PPA Agus Widjaja (kiri), Direktur Utama PPA Yadi Jaya Ruchandi (kedua dari kiri), Direktur Utama PT Danareksa Arisudono Soerono (kedua dari kanan), Direktur Utama M Bloc Group Handoko Hendroyono (kanan), dalam konferensi pers Lokananta Reload di Lokananta Records, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Ahad (27/11).

REPUBLIKA.CO.ID, SURAKARTA -- Kementerian BUMN melalui PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) yang merupakan anggota Holding BUMN Danareksa bersama Pemerintah Kota Surakarta berkomitmen membangkitkan kembali studio rekaman pertama di Indonesia melalui revitalisasi dan pengembangan Lokananta.

Direktur Utama PPA Yadi Jaya Ruchandi menyebut Lokananta sebagai studio rekaman pertama di Indonesia yang didirikan pada 1956 sebagai titik nol industri musik Indonesia.

"Ke depan, Lokananta akan menjadi creative & commercial hub (sentra kreativitas dan niaga bagi para musisi, seniman, serta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), sekaligus menjadi destinasi wisata edukatif bagi masyarakat," ujar Yadi saat konferensi pers Lokananta Reload di Lokananta Records, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Ahad (27/11).

Yadi mengatakan pengembangan revitalisasi Lokananta tak lepas dari dukungan Menteri BUMN Erick Thohir dan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming. Yadi menilai wajah baru Lokananta akan menghadirkan dampak sosial, pertumbuhan ekonomi, dan pelestarian budaya Indonesia.

"PPA sebagai bagian dari Holding BUMN Danareksa mendapatkan amanat dari Bapak Menteri BUMN Erick Thohir untuk merevitalisasi dan mengembangkan Lokananta yang merupakan aset milik Perum PNRI," ucap Yadi.

Yadi menyampaikan PPA berkolaborasi dengan PT Indah Karya (Persero) sebagai konsultan perencanaan, kontraktor PP Urban, arsitek Andramatin, dan M Bloc Group sebagai operator untuk bersama-sama merevitalisasi aset Lokananta.

Lokananta, sambung Yadi, nantinya akan memiliki lima pilar bisnis yang meliputi area pertunjukan amphitheater dan studio rekaman Lokananta Record; museum & arsip; merchandise dan pengelolaan kekayaan intelektual (intellectual property); galeri UMKM; serta sentra kuliner.

"Kelima pilar bisnis ini akan menjadikan Lokananta sebagai creative & commercial hub yang memberikan ruang kreativitas bagi para musisi, menyediakan panggung pertunjukan musik, dan menjadi etalase bagi UMKM lokal untuk memasarkan produk-produknya," kata Yadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement