Sabtu 26 Nov 2022 05:43 WIB

Kementan Gelar Rakor Pengawasan di Maluku untuk Jaga Ketahanan Pangan

Dengan kolaborasi dan sinergi diharapkan kegiatan Kementan di daerah berjalan baik

Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar rapat koordinasi pengawasan (Rakorwas) bidang ketahanan pangan di provinsi Maluku untuk menjaga ketahanan pangan baik di provinsi itu maupun secara nasional (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Harmoko Minggu
Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar rapat koordinasi pengawasan (Rakorwas) bidang ketahanan pangan di provinsi Maluku untuk menjaga ketahanan pangan baik di provinsi itu maupun secara nasional (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar rapat koordinasi pengawasan (Rakorwas) bidang ketahanan pangan di provinsi Maluku untuk menjaga ketahanan pangan baik di provinsi itu maupun secara nasional.

"Rakorwas ini selain membangun sinergi antara aparat pengawasan intern pemerintah (APIP) dan Aparat penegak Hukum (APH) dalam melakukan pengawasan internal pemerintah, sekaligus mewujudkan program menjaga pangan," kata Irjen Kementan Jan Samuel Maringka pada Rakorwas di Ambon, Jumat (25/11/2022).

Baca Juga

Rakorwas yang digelar Kementan juga untuk mengawal dan menjalankan program strategis nasional dan program prioritas Kementerian Pertanian untuk menjaga ketahanan pangan di daerah dan secara nasional. Menurutnya, dalam pembangunan pertanian di daerah diperlukan adanya kolaborasi dan sinergi efektif antara Kementan khususnya APIP dengan Pemerintah daerah serta unsur APH di daerah.

"Dengan adanya kolaborasi dan sinergi diharapkan kegiatan Kementan di daerah dapat berjalan dengan baik, sesuai dengan aturan serta mencapai tujuan yang diharapkan, sehingga ketahanan pangan dapat terwujud," katanya.

Maringka mengajak APIP dan APH di daerah secara bersama membangun komitmen untuk menjaga ketahanan pangan sehingga ke depan kontribusi sektor pertanian dapat terus meningkat.

Sedangkan Gubernur Maluku Murad Ismail menegaskan, pangan merupakan kebutuhan dasar dan memiliki dampak luas bukan saja dalam aspek ekonomi, tetapi juga keamanan, serta sosial politik.

"Masalah pangan tidak hanya berkaitan aspek ekonomi tetapi juga aspek keamanan, sosial dan politik. Pangan yang tersedia dalam jumlah cukup akan berdampak menentukan stabilitas dan pembangunan suatu bangsa," ujar Murad.

Khusus di Maluku, menurut Murad, pihaknya dihadapkan dengan krisis pangan global, sebagai dampak ketegangan Rusia dan Ukraina, serta dampak perubahan iklim yang turut mengancam ketahanan pangan baik nasional maupun daerah.

Karena itu dia berharap Rakorwas bidang ketahanan pangan dapat memperkuat tekad dan kepedulian bersama untuk menjaga keamanan, ketersediaan dan stabilitas produksi pangan serta manfaatnya.

Selain itu, Pihaknya terus berupaya mengembangkan potensi pangan yang dimiliki baik pangan strategis maupun pangan lokal, melalui upaya pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.

"Khusus upaya mengatasi dan mengendalikan inflasi terutama bahan pangan, kami telah melakukan langkah-langkah pengendalian antara lain melalui pencanangan gerakan tanam cabai dan bawang merah, stabilitas harga pangan dengan melaksanakan operasi pasar, serta memastikan kelancaran produksi dan distribusi bahan pangan," katanya.

Dia berharap rakor pengawasan dapat menghasilkan langkah-langkah kongkrit untuk menjadi acuan bersama dalam rangka menciptakan kemandirian pangan di Maluku.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement