Jumat 25 Nov 2022 08:31 WIB

Gempa Cianjur, Holding PTPN III Berlakukan Darurat Bencana Dua Pekan

PTPN III menyerahkan sejumlah bantuan berupa sembako, perlengkapan PPPK ke lokasi

Rep: novita intan/ Red: Hiru Muhammad
Tim SAR gabungan melakukan evakuasi korban yang diduga seorang anak di Gedung Madrasah Nurul Iman, Desa Mangunkerta, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (24/11/2022). Menurut keterangan orang tua Imas (34) anaknya bernama Asika Nur Fauziah (7) telah hilang saat terjadi gempa berkekuatan magnitudo 5,6 pada Senin 21 November lalu. Hingga hari keempat masih belum ditemukan. Proses evakuasi tersebut ditunda hingga hari esok, akibat tumpukan material bangunan madrasah yang sulit bongkar. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Tim SAR gabungan melakukan evakuasi korban yang diduga seorang anak di Gedung Madrasah Nurul Iman, Desa Mangunkerta, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (24/11/2022). Menurut keterangan orang tua Imas (34) anaknya bernama Asika Nur Fauziah (7) telah hilang saat terjadi gempa berkekuatan magnitudo 5,6 pada Senin 21 November lalu. Hingga hari keempat masih belum ditemukan. Proses evakuasi tersebut ditunda hingga hari esok, akibat tumpukan material bangunan madrasah yang sulit bongkar. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) memberlakukan darurat bencana selama dua minggu ke depan. Sebab ratusan rumah karyawannya terkena dampak dari gempa bermagnitudo 5,6 di Cianjur, Jawa Barat, Senin (25/11/2022).

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III Mohammad Abdul Ghani mengatakan secara paralel, rumah yang mengalami rusak ringan dan sedang dapat segera diperbaiki sehingga berangsur-angsur pengungsi dapat kembali ke rumah, khususnya lansia dan anak-anak. “Saya telah menginstruksikan fokus dalam penanganan darurat bencana selama dua minggu ke depan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (25/11/2022).

Baca Juga

Abdul Ghani juga meninjau salah satu unit kerja PTPN VIII yang terdampak, yakni Kebun Gedeh. Di lokasi tersebut, ratusan rumah karyawan, kantor induk, pabrik pengolahan teh, serta fasilitas umum dan fasilitas sosial lainnya rusak setelah diguncang gempa.

Menurutnya bencana yang terjadi di Cianjur menjadi duka bersama. Adapun bantuan tersebut, diharapkan dapat membantu meringankan beban korban.

“Mari kita doakan agar korban bencana alam gempa bumi, khususnya karyawan PTPN VIII yang bertugas di Kebun Gedeh senantiasa diberikan kekuatan dan kesabaran,” ucapnya.

Abdul Ghani sempat menyerahkan sejumlah bantuan berupa sembako, perlengkapan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) serta peralatan rumah tangga, kepada masyarakat terdampak bencana gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat pada Rabu (23/11/2022).

Adapun bantuan tersebut merupakan salah satu program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) tersebut, diserahkan langsung oleh Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Mohammad Abdul Ghani bersama Direktur Umum, Doni P Gandamihardja.

Dari data yang dihimpun oleh PTPN VIII korban terdampak bencana gempa bumi cianjur, terutama di wilayah PTPN VIII yaitu Kebun Gedeh dari empat blok rumah karyawan total yang terdampak oleh bencana gempa bumi sebanyak 420 jiwa dari 147 kepala keluarga, dengan kerusakan sedang sebanyak 20 rumah, rusak berat 42 rumah, ambruk sebanyak 26 rumah.“Dukungan selama tanggap darurat di Kebun Gedeh, sekarang kita akan fokus pada proses recovery psikologis karyawan beserta keluarganya dan perbaikan sarana prasarana di Kebun,” tambah SEVP PTPN VIII Hariyanto. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement