REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura, Provinsi Papua berharap pemandu wisata budaya setempat terus mempromosikan 10 kampung adat yang berada di wilayah itu guna menarik pengunjung.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Jayapura Mathias Mano kepada Antara di Jayapura, Kamis (24/11/2022), mengatakan di tengah-tengah heterogenitas dan perkembangan masyarakat di ibu kota Provinsi Papua tersebut membuat budaya orang asli 'Port Numbay' kian tersisih.
"Sehingga ke depan budaya orang asli Kota Jayapura di kampung adat perlu diperkenalkan ke luar sehingga bisa menarik pengunjung untuk datang dan mengetahui potensi budaya yang ada," katanya.
Kota Jayapura memiliki 14 kampung di mana 10 diantaranya merupakan kampung adat yang harus terus di promosikan.
Menurut Mathias, pemandu wisata budaya juga diminta untuk menyiapkan paket wisata kepada pengunjung baik biro perjalanan dan hotel atau penginapan yang ada di Kota Jayapura.
"Sehingga kami telah melakukan pelatihan kepada 50 pemandu wisata meliputi anak sekolah, Himpunan Pramuwisata Indonesia Kota Jayapura serta masyarakat lokal di sekitar destinasi wisata," ujarnya.
Dia menjelaskan pihaknya berharap melalui pelatihan tersebut pemandu wisata dapat membantu pemerintah daerah setempat dalam memberikan informasi terkait dengan potensi wisata budaya.
"Baik itu seni dan budaya yang berada di museum milik pemerintah maupun di budaya yang ada di 10 kampung adat tersebut," katanya lagi.
Pelatihan pemandu wisata budaya yang dilakukan Pemkot Jayapura melalui Dinas Pariwisata setempat berlangsung pada 23 hingga 25 Oktober 2022.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
