Jumat 25 Nov 2022 01:46 WIB

Yogya Masuk Kawasan Rawan Bencana, Kapasitas Tim Reaksi Cepat Perlu Ditingkatkan

Provinsi DIY merupakan salah satu daerah yang masuk dalam kawasan rawan bencana

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Christiyaningsih
Abdi dalem Kraton Yogyakarta mengikuti simulasi bencana gempa bumi di Kompleks Kraton Yogyakarta, DI Yogyakarta, Selasa (26/4/2022). Simulasi penanganan gempa bumi dan kebakaran dilakukan untuk melatih kesiapsiagaan abdi dalem Kraton Yogyakarta dalam merespon potensi bencana guna mengurangi resiko dampak yang ditimbulkan.
Foto: ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Abdi dalem Kraton Yogyakarta mengikuti simulasi bencana gempa bumi di Kompleks Kraton Yogyakarta, DI Yogyakarta, Selasa (26/4/2022). Simulasi penanganan gempa bumi dan kebakaran dilakukan untuk melatih kesiapsiagaan abdi dalem Kraton Yogyakarta dalam merespon potensi bencana guna mengurangi resiko dampak yang ditimbulkan.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Provinsi DIY merupakan salah satu daerah yang masuk dalam kawasan rawan bencana, termasuk Kota Yogyakarta. Terlebih, di musim hujan saat ini potensi bencana hidrometeorologi cukup tinggi.

Melihat hal ini, kapasitas tim reaksi cepat penanggulangan bencana (TRC PB) di Kota Yogyakarta pun dinilai perlu ditingkatkan. Peningkatan kapasitas ini dilakukan dengan menggelar bimbingan teknis (bimtek) kepada TRC PB secara masif, salah satunya yang digelar pada 23-24 November 2022 ini oleh Pemkot Yogyakarta.

Baca Juga

Kepala BPBD Kota Yogyakarta Nur Hidayat mengatakan personel TRC PB di Kota Yogyakarta terdiri dari berbagai elemen masyarakat. Mulai dari seluruh OPD di lingkungan Pemkot Yogyakarta, TNI, Polri, PMI, Baznas, dan Forum Kampung Tangguh Bencana (KTB).

"Menindaklanjuti arahan dari Kemendagri bahwa untuk meningkatkan respons pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan penanggulangan bencana kepada masyarakat khususnya pada saat keadaan darurat, perlu dilakukan upaya membangun kesiapsiagaan di daerah dengan melibatkan multisektor yang terkait," kata Nur.

Bimtek ini, katanya, juga bertujuan untuk meningkatkan efektivitas TRC PB di Kota Yogyakarta. Diharapkan, terjadi kolaborasi yang efektif antara pemerintah dan pihak lainnya dalam pemenuhan pelayanan kepada masyarakat saat terjadinya bencana.

"Melalui Bimtek ini, kapasitas anggota tim dalam berkoordinasi penanganan bencana terutama pada saat kedaruratan dapat meningkat, juga respon pemerintah dalam memberikan pelayanan penanggulangan bencana," ujar Nur.

Sekda Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya mengatakan penguatan kapasitas TRC PB tersebut juga harus menyangkut tentang kelembagaan. Penguatan kelembagaan ini dinilai dapat membuat fungsi kelembagaan itu sendiri dapat berjalan dengan optimal.

Dengan begitu, pembagian tugas dan peran dari masing-masing anggota akan lebih jelas dengan adanya penguatan tersebut. Pasalnya, anggota dari TRC PB terdiri dari multi sektor. Untuk itu, melalui bimtek ini diharapkan dapat membangun dari sisi kelembagaan, termasuk tata laksana TRC PB dalam penanganan bencana.

"Kegiatan seperti ini menjadi ruang penting untuk membangun kekuatan secara kelembagaan dan tata laksana, agar pengendalian dalam lingkup organisasi tetap sehat, dan fungsi lembaga dapat berjalan sesuai yang seharusnya," kata Aman.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement