Kamis 24 Nov 2022 14:09 WIB

Kasus Covid-19 Naik, RS di Bandung Diminta Tambah Tempat Tidur

RS di Bandung diminta untuk menambah tempat tidur karena kasus Covid-19 naik.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Bilal Ramadhan
Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19 ke ibu hamil dan menyusui menggunakan metode satu ke banyak (one to many) di RSUD Al Ihsan, Baleendah, Kabupaten Bandung. RS di Bandung diminta untuk menambah tempat tidur karena kasus Covid-19 naik.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19 ke ibu hamil dan menyusui menggunakan metode satu ke banyak (one to many) di RSUD Al Ihsan, Baleendah, Kabupaten Bandung. RS di Bandung diminta untuk menambah tempat tidur karena kasus Covid-19 naik.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Kesehatan Kota Bandung meminta seluruh rumah sakit untuk menambah tempat tidur di tengah kondisi kasus Covid-19 naik. Penyebaran Covid-19 di Kota Bandung sudah menembus angka 1.000.

"Kasus terus naik tiap hari sudah menembus di angka 1.000 barangkali prinsip ada kenaikan kasus," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Anhar Hadian, Kamis (24/11/2022).

Baca Juga

Ia menuturkan keterisian tempat tidur bagi pasien di rumah sakit sudah mencapai 20 persen. Oleh karena itu pihaknya mengimbau dan meminta rumah sakit untuk menambah tempat tidur bagi pasien Covid-19.

"Satgas sudah menyampaikan dan intruksi ke rumah sakit untuk menambah tempat tidur untuk Covid-19, baru 600 sekian agar ditambah persentase supaya lebih memadai," katanya.

Anhar melanjutkan pihaknya berupaya mengantisipasi penyebaran Covid-19 lebih tinggi jelang akhir tahun. Salah satunya mengimbau masyarakat mengurangi mobilitas dan berkerumun.

Selain itu kegiatan atau event di akhir tahun akan dibatasi. "Masyarakat agar mengurangi kerumunan, tindakan nyata sudah ada misal event kegiatan yang mengajukan perizinan oleh satgas dibatasi jumlah. Kaau kapasitas lapang untuk konser 1.000, kalau dulu 3.000 yang datang sekarang 300," katanya.

Anhar melihat euforia masyarakat saat ini sangat tinggi. Pihaknya juga menggencarkan vaksinasi Covid-19 namun saat ini masyarakat relatif minim untuk divaksin. "Vaksin melimpah tapi tidak laku masih 51 persen, rata-rata mereka yang ingin melakukan perjalanan," katanya.

Ia mengatakan pihaknya terus menggenjot trasing, testing dan treatment. Selain itu menggencarkan vaksinasi di event-event seperti konser.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement