Kamis 24 Nov 2022 10:37 WIB

Anwar Ibrahim Dipastikan Segera Jadi Perdana Menteri ke-10 Malaysia

Syarat membentuk kabinet di Malaysia harus meraih lebih 50 persen kursi parlemen.

Anwar Ibrahim segera dilantik menjadi Perdana Menteri ke-10 Malaysia.
Foto: EPA-EFE/FAZRY ISMAIL
Anwar Ibrahim segera dilantik menjadi Perdana Menteri ke-10 Malaysia.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Pemimpin Utama Pakatan Harapan, Datuk Seri Anwar Ibrahim dipastikan segera menjadi Perdana Menteri (PM) ke-10 Malaysia. Kondisi itu dipastikan setelah UMNO yang merupakan elemen partai terbesar di Koalisi Barisan Nasional, menyatakan bersedia bergabung dan mendukung koalisi yang dipimpin mantan PM tersebut.

Pemerintah Malaysia pada Sabtu (19/11/2022), telah menyelenggarakan pemilihan umum, yang hasilnya koalisi Pakatan Harapan (PH) menjadi pemenang dengan meraih 82 kursi parlemen. Disusul koalisi Perikatan Nasional (PN) dengan 73 kursi, koalisi Barisan Nasional (BN) 30 kursi, koalisi Gabungan Partai Serawak (GPS) 23 kursi, koalisi Gerakan Rakyat Sabah (GRS) enam kursi, Warisan tiga kursi, independen dua kursi, serta KDM dan PBM masing-masing satu kursi.

Meskipun Pakatan Harapan memiliki kursi terbanyak, namun Anwar tidak otomatis dilantik sebagai PM. Hal tersebut dikarenakan syarat untuk membentuk kabinet pemerintahan adalah partai/koalisi atau gabungan partai/koalisi bisa meraih lebih 50 persen kursi parlemen atau memiliki 112 kursi dari 222 jumlah keselurahan kursi parlemen.

Sekjen UMNO, Ahmad Maslan dalam keterangannya kepada media setelah Musyawarah Majlis Kerja Tertinggi (MKT) khas Partai yang berlangsung sengit mengatakan, partainya sepakat menjadi bagian dari pemerintahan gabungan sesuai Titah dari Raja. Namun mereka menyatakan tidak bersedia jika harus bergabung dengan koalisi Perikatan Nasional.

"MKT sepakat satu suara memutuskan untuk mendukung dan menjunjung titah Yang Maha Mulia Seri Paduka Baginda Yang di-Pertuan Agong supaya BN mendukung dan mengambil bagian dalam pemerintahan gabungan yang bukan dipimpin oleh PN untuk memastikan sebuah pemerintahan yang stabil dan makmur dapat dibentuk," kata Ahmad pada Kamis dini hari waktu setempat.

Ahmad menuturkan, KT UMNO juga bersepakat semua kader partai yang memperoleh kursi parlemen pada Pemilu lalu mematuhi dan menerima pemerintahan gabungan atau bentuk pemerintahan lainnya yang bakal dibentuk oleh Raja.

Sebelumnya pada Rabu (23/11) kemarin saat menghadap Raja, Pemimpin Utama Barisan Nasional yang juga Pemimpin UMNO, Ahmad Zahid Hamidi telah memberikan surat kepada Raja. Dalam surat tersebut menyatakan 30 anggota parlemen BN yang baru terpilih memberikan dukungan kepada PH untuk membentuk pemerintahan dan mendukung Anwar menjadi Perdana Menteri ke-10 Malaysia.

Sebagai informasi siang ini, para Raja-raja Negeri akan berkumpul di Istana Negara untuk melakukan musyawarah khusus membahas permasalahan dan menentukan solusi terbaik penyelesaian kondisi politik di Malaysia ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement