Kamis 24 Nov 2022 09:23 WIB

Usai Divaksin Booster Kedua, Jokowi Langsung Tinjau Cianjur

Jokowi mendapatkan suntikan booster vaksin indovac yang sudah melalui uji klinis.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andi Nur Aminah
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau lokasi terdampak gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat  (ilustrasi)
Foto: EPA-EFE/Laily Rachev
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau lokasi terdampak gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Usai menerima vaksinasi booster kedua Covid-19, Presiden Joko Widodo (Jokowi) langsung meninjau penanganan dampak gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (24/11/2022). Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengatakan, agenda kerja Presiden Jokowi ini tidak terganggu meskipun baru saja menerima vaksin Covid-19.

Ia menyampaikan, vaksin Indovac yang disuntikkan kepada Presiden Jokowi tersebut sudah melalui uji klinis dan mendapatkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari BPOM RI. “Jadi Bapak Presiden Insya Allah langsung jalan ke Cianjur, supaya masyarakat juga yakin bahwa divaksin tidak mengganggu aktivitas sehari-hari,” ujarnya kepada wartawan.

Baca Juga

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, pemberian vaksin booster kedua Covid-19 ini penting dilakukan mengingat kasus positif di Indonesia saat ini tengah mengalami kenaikan. Ia menyebut, 74 persen pasien Covid-19 yang mengalami gejala sedang dan berat dan dirawat di rumah sakit diketahui belum menerima vaksin booster.

“Kasus di rumah sakit itu yang masuk, kasus yang masuk rumah sakit dan kasusnya sedang berat itu 74 persen belum booster," ujar Menkes dalam keterangannya di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.

Sedangkan untuk kasus meninggal di gelombang kali ini tercatat sebanyak 84 persen belum menerima vaksin booster. Karena itu, ia mengajak masyarakat agar segera mendapatkan vaksinasi booster, khususnya untuk tenaga kesehatan dan juga warga lanjut usia (lansia) di atas 60 tahun.

“Jadi buat teman-teman, masyarakat tolong diingatkan agar cepat-cepat dibooster, baru 66 juta dari 234 juta target sasaran kita yang booster, cepat di booster, khususnya untuk nakes dan lansia di atas 60 tahun juga segera lakukan booster kedua,” kata Budi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement