Rabu 23 Nov 2022 23:14 WIB

Kurangnya Ketajaman Jadi Evaluasi Kroasia Setelah Ditahan Imbang 0-0 oleh Maroko 

Laga selesai tanpa ada yang bisa mencetak gol.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Gilang Akbar Prambadi
 Luka Modric dari Kroasia (tengah) dan Abderrazak Hamdallah dari Maroko menantang bola selama pertandingan sepak bola grup F Piala Dunia antara Maroko dan Kroasia di Stadion Al Bayt di Al Khor, Qatar, Rabu (23/11/2022).
Foto: AP/Aijaz Rahi
Luka Modric dari Kroasia (tengah) dan Abderrazak Hamdallah dari Maroko menantang bola selama pertandingan sepak bola grup F Piala Dunia antara Maroko dan Kroasia di Stadion Al Bayt di Al Khor, Qatar, Rabu (23/11/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Kejutan lainnya terjadi di Piala Dunia 2022 Qatar saat Maroko menahan runner-up 2018, Kroasia dengan hasil imbang 0-0 di matchday pertama Grup F Piala Dunia di Al-Bayt Stadium, Rabu (23/11/2022) malam WIB. 

Maroko berhasil membungkam kapten Kroasia Luka Modric yang meraih penghargaan pemain terbaik di Piala Dunia terakhir saat mengantarkan negaranya ke final sebelum kalah dari Prancis. Modric mengeluhkan kurangnya ketajaman serangan dalam pertandingan tersebut. 

Baca Juga

"Itu adalah pertandingan yang sulit, terutama di 15 menit pertama tetapi saya pikir kami adalah tim yang jauh lebih baik di babak kedua. Pertahanan kami sangat kuat tetapi melewatkan sesuatu di depan," kata Modric seperti dilansir Reuters, Rabu (23/11/2022).

"Saya pikir jika kami sedikit lebih tajam dalam menyerang, kami bisa membuka mereka sedikit lebih banyak," lanjut playmaker berusia 37 tahun tersebut.

Meskipun gagal meraih poin penuh melawan Maroko, Modric menegaskan Kroasia telah menetapkan target utama untuk lolos kualifikasi ke sistem gugur. Ia berharap timnya setidaknya bisa menyamai pencapaian mereka empat tahun lalu ketika mereka menjadi runner-up di Piala Dunia 2018 Rusia.

"Kami tidak datang ke sini hanya untuk bersaing. Berdasarkan pengalaman kami di Rusia, kami memiliki ambisi untuk melakukan hal yang sama atau bahkan lebih baik. Tetapi sebelum itu, kita harus melewati babak penyisihan grup," ujarnya. 

"Kami tahu bahwa begitu kami masuk ke babak sistem gugur, kami bisa menjadi lawan yang sangat berbahaya. Kami memiliki tujuan yang lebih besar di sini, jangan salah paham," katanya dalam konferensi pers pascapertandingan.

Pelatih Zlatko Dalic, yang juga bertugas empat tahun lalu, mengatakan antara tim 2018 dan skuad saat ini sangat berbeda. Sebab itu, bukan hal mudah untuk mendapatkan koordinasi dari para pemainnya.

"Ini adalah tim yang sama sekali lain, empat tahun telah berlalu sejak Piala Dunia terakhir dan kami hampir memiliki tim nasional baru. Kami tidak dapat membandingkan antara dua generasi pemain," kata Dalic.

Kendati demikian, dia tetap percaya kepada timnya saat ini. Menurutnya, skuad Kroasia di Piala Dunia 2022 juga memiliki nilai dan kompetensi tinggi. "Hasil melawan Maroko ini tidak mengecewakan dan membuktikan bahwa ini akan menjadi turnamen yang sulit," kata dia.

Namun Dalic mengeluhkan pendekatan timnya. "Kami seharusnya bisa maju lebih banyak, tetapi kami takut terjebak dalam serangan balik. Sedikit keberanian hilang di pihak kami," kata dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement