Rabu 23 Nov 2022 19:16 WIB

Ketika Tugas Mulia dan Ajal Manusia Seperti Telunjuk dengan Jari Tengah

Pentingnya tolong menolong membantu sesama karena kita tak tahu kapan ajal menjemput.

 Dua siswa sekolah berjalan melewati pesantren mereka yang runtuh akibat gempa bermagnitudo 5,6, di Cianjur, Rabu (23/11/2022). Gempa berkekuatan 5,6 melanda barat daya Kabupaten Cianjur di Provinsi Jawa Barat pada 21 November, menewaskan 103 orang, menurut laporan tersebut. Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia .
Foto: EPA-EFE/ADI WEDA
Dua siswa sekolah berjalan melewati pesantren mereka yang runtuh akibat gempa bermagnitudo 5,6, di Cianjur, Rabu (23/11/2022). Gempa berkekuatan 5,6 melanda barat daya Kabupaten Cianjur di Provinsi Jawa Barat pada 21 November, menewaskan 103 orang, menurut laporan tersebut. Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia .

REPUBLIKA.CO.ID,Oleh: Eko Saputra, Presdir. Garamatan Foundation

Teringat pesan Nabi SAW tentang anak yatim beliau bersabda: "Aku akan bersama orang-orang yang mengurusi anak Yatim dalam surga." Seperti inilah, beliau memberi isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah lalu beliau membuka sesuatu di antara keduanya. (HR. Bukhari). Demikian beliau mengisyaratkan begitu dekatnya Nabi SAW dengan orang-orang baik yang peduli terhadap anak yatim di Surga.

Baca Juga

Pada Selasa, 22 November 2022, saya di temani Manajer Finance GF M. Ma'ruf Rabbani melakukan relief bencana di salah satu wilayah terparah di Desa Sukamulya, Kec. Cugenang, Kab. Cianjur yang terkena guncangan gempa 5.6 sr. Lokasi ini sangat memprihatinkan karena demikian terisolir dan tidak terjangkau bantuan karena berada di puncak gunung dengan trek jalan rusak parah karena beberapa jalan terbelah akibat gempa.

Setibanya kami di pondok pesantren Abdullah bin Abbas kami menyaksikan lautan manusia yang tengah berduka. Dari 350 kepala keluarga yang mengungsi ada seorang bapak menangis sesegukan tengah mengabari keluarga di ujung telpon bahwa istrinya yang baru melahirkan beberapa hari meninggal dunia dalam kondisi memeluk bayinya untuk melindungi buah hati dari reruntuhan, sementara sang ibu tertimpa kayu besar dan dinding beton di kepala dan punggung hingga meninggal dunia di perjalanan menuju RS....(saya menangis mendengarnya). Semoga Almarhumah Husnul khatimah.

Di perjalanan kami mendapat pemandangan mencekam karena sebagian warga tengah menjadikan tanah mereka sebagai kuburan masal dipenuhi lilin-lilin kecil karena listrik padam total tanpa penerangan. Wilayah yang kami lewati seperti kota mati tak berpenghuni, gelap, tidak ada suara-suara, tidak ada manusia karena semua warga pergi meninggalkan rumah mereka untuk mengungsi.

GPS yang kami gunakan pun tidak akurat dan hanya hampu menggunakan mode offline dikarenakan tidak ada jaringan sama sekali sehingga maps yang kami ikuti ternyata menuju lokasi dimana jalan dan jembatan terbelah dan Innalillahi, sejengkal lagi ban depan kendaraan kami masuk ke jurang dimana jembatan terputus di pukul gempa dahsyat, Astaghfirullah. Kami masih diselamatkan Allah SWT, mungkin karena tugas mulia dipundak kami berdua. Padahal suasana gelap, tidak ada siapapun, sungguh ajal saat itu seperti telunjuk dan jari tengah, begitu dekat.

Kami melanjutkan perjalanan pulang tepat melewati beberapa bukit tanjakkan dan turunan, persis di depan mata kami seorang pengendara motor tergelincir dan terjun bebas ke jurang setinggi puluhan meter. Qadarullah si pengendara dapat selamat dari maut dan berhasil menaiki bukit sedangkan motor nya terperosok ke dasar jurang dan saat ditolong bapak ini tidak bisa menjawab dengan tatapan kosong dan shock ketakutan.

Hikmah yang bisa kami petik dari kejadian hari ini adalah pentingnya tolong menolong dan bergotong royong membantu sesama karena kita tidak tahu kapan ajal menjemput. Alangkah indahnya jika kematian itu datang disaat Husnul khatimah membersamai kita karena hanya sedekah saja yang dapat meringankan sakaratul maut.

Oleh karenanya, kami mengajak ayah/bunda pembaca setia Republika untuk senantiasa membantu dan mengulurkan tangan guna meringankan beban saudara-saudara kita yang terkena musibah gempa di Cianjur dan sekitarnya melalui donasi ke rekening BSI No. 7273333376 an. Al Fatih Kaaffah Nusantara. Wallahu 'alam bis shawwab.

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement