Rabu 23 Nov 2022 13:34 WIB

Bapenda Jabar Siapkan Rumah dan Masjid untuk Korban Gempa Cianjur

Bapenda Jabar menyiapkan rumah dan masjid sementara untuk korban gempa Cianjur.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Bilal Ramadhan
Orang-orang menyelamatkan barang-barang dari puing-puing di reruntuhan Pesantren Al Buroq yang rusak parah saat gempa Senin, di Cianjur, Jawa Barat, Indonesia, Rabu, 23 November 2022. Lebih banyak penyelamat dan relawan dikerahkan Rabu di daerah yang hancur pada Pulau Jawa utama Indonesia untuk mencari korban tewas dan hilang akibat gempa yang menewaskan ratusan orang.
Foto: AP/Rangga Firmansyah
Orang-orang menyelamatkan barang-barang dari puing-puing di reruntuhan Pesantren Al Buroq yang rusak parah saat gempa Senin, di Cianjur, Jawa Barat, Indonesia, Rabu, 23 November 2022. Lebih banyak penyelamat dan relawan dikerahkan Rabu di daerah yang hancur pada Pulau Jawa utama Indonesia untuk mencari korban tewas dan hilang akibat gempa yang menewaskan ratusan orang.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jawa Barat, Dedi Taufik menyerahkan bantuan untuk korban gempa Kabupaten Cianjur melalui Posko Tanggap Darurat. Bantuan tersebut didapatkan hasil urunan pegawai Bapenda Jabar dan Samsat.

Dedi mengatakan, bantuan berupa uang Rp 100 juta diterima langsung secara simbolis oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cianjur, Cecep Alamsyah di Pendopo Cianjur, Selasa (22/11/2022).

Baca Juga

Menurut Dedi Taufik, donasi tersebut merupakan langkah inisiatif setelah gempa terjadi pada Senin (21/11/2022). Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil meninjau lokasi bencana dan rumah sakit tempat para korban mendapat perawatan medis.

Gerakan ini pun merupakan tindak lanjut dari instruksi Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil bahwa Aparatur Sipil Negara harus peduli dan turut membantu penanganan bencana.

“Dampak gempa sangat luar biasa. Bangunan banyak yang roboh. Lalu, kondisinya memprihatinkan saat melihat Pak Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat) menyiarkan langsung kondisi melalui media sosialnya,” ujar Dedi Taufik, Rabu (23/11/2022).

Dedi Taufik mengatakan, instruksi Gubernur juga menekankan ASN harus turut serta membantu dan peduli. Dari situ kami di Bapenda berinisiatif untuk urunan, menyisihkan rejeki.

"Alhamdulillah tidak sampai satu hari sudah terkumpul Rp 100 juta. Secara simbolis sudah diserahkan. Mudah-mudahan angkanya bisa bertambah karena urunan masih terus berlangsung,” paparnya.

Menurutnya, bantuan yang digalang memang dikhusukan dalam bentuk uang. Sehingga tim di Posko Komando Pengamanan Darurat bisa membelikan keperluan paling mendesak untuk korban atau keperluan penanganan bencana.

Dedi berharap bantuan tersebut bisa membantu untuk kebutuhan logistik para pengungsi, termasuk kebutuhan tim dalam proses penanganan maupun pencarian korban. Selain itu, Dedi sudah menyiapkan satu rumah di Kecamatan Cugenang sebagai tempat untuk relawan.

“Ada satu rumah dan masjid di Kecamatan Cugenang yang saya siapkan untuk korban maupun relawan, mudah-mudahan bisa membantu. Sekali lagi, kami prihatin dan turut berduka cita bagi semua korban, semoga semuanya diberikan ketabahan serta kesabaran dalam menghadapi cobaan ini,” paparnya.

Usai penyerahan donasi, Dedi menyempatkan diri meninjau ke kantor P3DW Kabupaten Cianjur yang terdampak gempa. Di sana, Dedi berkomunikasi dengan sejumlah pegawai.

“Ada pegawai Samsat Cianjur juga yang menjadi korban, tentu ini menjadi perhatian kami juga. Tadi juga sudah berkomunikasi dengan pegawai lain, dan pelayanan di Samsat tetap berjalan,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, data sementara jumlah korban meninggal dunia dalam musibah gempa bumi di Kabupaten Cianjur mencapai 268 orang dan 122 orang di antaranya sudah teridentifikasi.

“Korban jiwa meninggal dunia 268 orang. Dari jumlah itu, yang sudah teridentifikasi siapa-siapanya sebanyak 122 jenazah. Masih ada korban hilang dan masih dicari sejumlah 151 orang,” kata Kepala BNPB Letnan Jenderal Suharyanto.

Sementara itu, korban luka hingga Selasa (22/11/2022) sore mencapai 1.083 orang. Terdapat 58.362 orang yang mengungsi. Data lainnya, rumah rusak kategori berat sebanyak 6.570 unit, rusak sedang 2.071 unit dan yang ringan 12.641 unit. Daerah yang terdampak gempa ada di 12 kecamatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement