Selasa 22 Nov 2022 15:30 WIB

Ini Alasan Panjangnya Masa Injury Time di Piala Dunia 2022

Babak pertama Inggris kontra Iran memecahkan rekor waktu terpanjang masa injury time

Rep: reja irfa widodo/ Red: Muhammad Akbar
Raheem Sterling dari Inggris (kanan) melewati tiga pesepakbola Iran pada pertandingan sepak bola grup B Piala Dunia antara Inggris dan Iran di Stadion Internasional Khalifa di Doha, Qatar, Senin (21/11/2022).
Foto: AP/Hassan Ammar
Raheem Sterling dari Inggris (kanan) melewati tiga pesepakbola Iran pada pertandingan sepak bola grup B Piala Dunia antara Inggris dan Iran di Stadion Internasional Khalifa di Doha, Qatar, Senin (21/11/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Piala Dunia 2022 baru bergulir selama dua hari. Dari total 64 pertandingan, Qatar 2022 baru menyelesaikan empat laga.

Namun, sejumlah rekor baru sudah tercipta di edisi ke-22 Piala Dunia tersebut, termasuk soal lamanya masa injury time.

Berdasarkan data lansiran Opta, empat laga di Piala Dunia 2022 sudah memecahkan rekor waktu terpanjang masa injury time. Rekor ini memecahkan rekor sebelumnya di salah satu laga di gelaran Piala Dunia 1966.

Babak pertama Inggris kontra Iran memecahkan rekor waktu terpanjang masa injury time, mencapai 14 menit delapan detik. Babak kedua laga tersebut berada di urutan kedua dengan masa injury time mencapai 13 menit delapan detik.

Di tempat ketiga, ada babak kedua laga Amerika Serikat kontra Wales, yang mencapai 10 menit 34 detik. Terakhir, masa injury time babak kedua Senegal kontra Belanda menghabiskan waktu selama 10 menit tiga detik.

Total, dari empat laga yang telah digelar di Piala Dunia, total masa injury time menghabiskan waktu selama 65 menit. Laga Inggris kontra Iran menjadi laga terpanjang dengan total waktu mencapai 117 menit 16 detik.

Kendati begitu, panjangnya masa injury time sepertinya akan kembali terjadi di sisa turnamen. Kondisi ini tidak terlepas dari kebijakan FIFA terkait masa injury time di Piala Dunia 2022.

Ketua Komite Wasit FIFA, Pierluigi Collina, sempat mengungkapkan, setiap waktu yang terbuang di waktu pertandingan reguler, 45 menit, akan dicatat oleh offisial pertandingan.

Waktu yang terbuang akibat cedera pemain, pengambilan keputusan VAR, pergantian pemain, kartu merah, ataupun upaya pemain untuk mengulur waktu, itu akan tercatat.

Nantinya, waktu tersebut akan ditambahkan di masa injury time pada masing-masing penghujung babak. ''Sebenarnya, kami sudah berusaha menerapkan kebijakan ini di Rusia (Piala Dunia 2018).”

“Kami mencoba untuk lebih akurat dalam menggantikan waktu yang hilang selama pertandingan. Karena itu, di Piala Dunia 2018, Anda sempat melihat enam hingga delapan menit masa injury time,'' ujar Collina seperti dikutip ESPN.

Panjangnya masa injury time ini pun berujung pada tercipta rekor baru dala gol paling telat di gelaran Piala Dunia. Gol penalti Mehdi Taremi pada menit ke-102 menjadi gol paling telat dalam laga Piala Dunia, diluar babak perpanjangan waktu.

Selain itu, gol Davy Klassen ke gawang Senegal pada menit ke-98 juga berada dalam urutan kedua dalam catatan rekor tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement