Selasa 22 Nov 2022 03:22 WIB

Gubernur Sebut 14 Posko Dibuat untuk 13 Ribu Pengungsi Gempa Cianjur

Gubernur mencatat ada sebanyak 162 orang korban meninggal dunia akibat gempa.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kedua kanan) saat meninjau korban gempa di RSUD Sayang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022). Ridwan Kamil juga meninjau kondisi RSUD dan lokasi gempa lainnya.
Foto: ANTARA/Raisan Al Farisi
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kedua kanan) saat meninjau korban gempa di RSUD Sayang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022). Ridwan Kamil juga meninjau kondisi RSUD dan lokasi gempa lainnya.

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR--Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut, sebanyak 14 posko pengungsian didirikan di Cianjur, Jawa Barat. Posko ini untuk memfasilitasi warga berjumlah 13.784 pengungsi yang terdampak gempa berkekuatan 5,6 magnitudo pada Senin (21/11/2022).

Dia mengatakan sejauh ini tercatat ada sebanyak 2.345 unit rumah yang hancur dengan skala kerusakan mulai dari 60 persen hingga 100 persen. Menurutnya titik yang terdampak gempa luar biasa berada di Kecamatan Cugenang.

Baca Juga

"Seluruh infrastruktur evakuasi sudah berdatangan, alat berat dari TNI sudah disiapkan, TNI-Polri sudah siap, dapur umum sudah siap, akan dihadirkan di titik pengungsian," kata Ridwan Kamil di Pendopo Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin malam.

Dia mengatakan kini aliran listrik di Kabupaten Cianjur belum sepenuhnya pulih. Pasalnya dari tiga gardu PLN di Cianjur, menurutnya hanya satu gardu yang kini bisa beroperasi.

"Baru hampir 20 persen yang bisa hidup lagi sampai malam ini, jadi mohon maaf ke warga Cianjur, PLN akan kerja keras maksimal tiga hari untuk kembali normal, mudah-mudahan bisa lebih cepat," kata dia.

Menurutnya di beberapa titik terdampak gempa masih dalam kondisi yang gelap karena minim penerangan. Sehingga menurutnya korban berpotensi masih mengalami pertambahan.

"Diduga masih ada warga yang hilang dan terperangkap ambruk, sehingga kami menduga jumlah korban akan bertambah dalam hitungan waktu," katanya.

Sejauh ini, dia mencatat ada sebanyak 162 orang korban meninggal dunia akibat gempa. Mayoritas korban itu, menurutnya merupakan anak-anak yang sedang dalam proses belajar mengajar di madrasah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement