Senin 21 Nov 2022 23:15 WIB

Remaja Nigeria Daur Ulang Sampah untuk Pakaian

Aktivis iklim remaja di kota terbesar Nigeria mendaur ulang sampah menjadi pakaian

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Ilustrasi aktivis pencinta lingkungan membersihkan sampah saat peringatan hari pembersihan dunia (World Clean up Day).
Foto: Antara/Syifa Yulinnas
Ilustrasi aktivis pencinta lingkungan membersihkan sampah saat peringatan hari pembersihan dunia (World Clean up Day).

REPUBLIKA.CO.ID, LAGOS -- Aktivis iklim remaja di kota terbesar Nigeria mendaur ulang sampah menjadi pakaian yang digunakan dalam pementasan dengan tajuk "Trashion Show". Pertunjukan itu dirancang untuk meningkatkan kesadaran tentang pencemaran lingkungan.

Lagos merupakan salah satu kota terpadat di Afrika dengan lebih dari 15 juta orang. Kota ini menghasilkan setidaknya 12 ribu metrik ton sampah setiap hari. Bank Dunia memperkirakan polusi membunuh setidaknya 30 ribu orang di kota ini setiap tahun.

Menanggapi fakta-fakta tersebut, pendiri sebuah kelompok konservasi yang bekerja sama dengan para aktivis Greenfingers Wildlife Initiative Chinedu Mogbo mengajak kalangan anak muda terlibat langsung. “Kita bisa melihat, semua terkena dampak perubahan iklim, jadi saya sangat ingin membuat perbedaan,” kata Edegwa.

Bekerja sama dengan aktivis dan model muda, Greenfingers Wildlife Initiative ingin mendaur ulang plastik sebanyak mungkin, satu komunitas dalam satu waktu. Cara ini dinilai mengatur pembersihan sampah secara teratur di seluruh komunitas, di selokan drainase, dan pantai. Sampah plastik digunakan membuat kain untuk peragaan busana.

Berbalut sendok plastik merah dan kain, Nethaniel Edegwa yang berusia 16 tahun mengatakan,  bergabung dengan edisi tahun ini sebagai model untuk membuat perubahan. Pertunjukan tahun ini datang tepat ketika para pemimpin dunia menyelesaikan pembicaraan iklim PBB atau COP 27 selama dua minggu di Mesir.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement