Jumat 18 Nov 2022 20:20 WIB

Bukti Kejeniusan Al-Jazari

Kejeniusan al-Jazari tampak dalam sistem kerja karya-karyanya.

Jam Gajah karya Al-Jazari
Foto: flickr.com
Jam Gajah karya Al-Jazari

IHRAM.CO.ID, Kejeniusan Ibnu Ismail al-Jazari dalam berkreasi di bidang mekanik ini mendapat apresiasi tinggi dalam Festival Dunia Islam yang digelar di Inggris pada 1976. Sebuah penghargaan diberikan Museum Sains London bagi karya fenomenal al-Jazari, yakni jam air. Karya ini dinilai merupakan model kerja mekanik yang inovatif. Penghargaan ini membuktikan, kontribusi al-Jazari bagi perkembangan ilmu teknik diakui dunia.

Hill kemudian mengabadikan karya al-Jazari dalam risalah ensiklopedi al-Jazari. Selain diterjemahkan, semua penjelasan tentang mesin, teknik, dan aneka peralatan ciptaan al-Jazari menggunakan kosa kata ilmu teknik Eropa. Inilah pertama kalinya ilmu teknik Islam dijadikan acuan global.

Baca Juga

Kejeniusan al-Jazari tampak dalam sistem kerja karya-karyanya.Di antaranya terlihat pada pompa air yang berfungsi pula sebagai pipa isap. Jazari pun memperkenalkan penggunaan poros engkol dalam mesin, kalibrasi akurat, juga laminasi kayu untuk mengurangi pengeroposan.

Ia pun menggunakan keseimbangan roda statis, penggunaan model kertas untuk mendirikan sebuah desain, pengecoran logam dalam kotak cetakan yang ditutup dengan pasir hijau, dan beberapa teknik lainnya. Jazari dikenal pula gemar berbagi ilmu. Ini terlihat dari paparan dalam bukunya yang menjelaskan metode konstruksi dan perakitan mesin agar para ahli mekanik penerusnya bisa merekonstruksi kembali temuannya.

Kemurahan hati al-Jazari untuk berbagi ilmu inipun diakui para ahli teknik Barat. Menurut mereka, para insinyur pada umumnya gagal menggambarkan karyanya dalam sebuah tulisan. Penyebabnya, mereka tak membuat langsung temuannya. Namun, ini tak ada dalam ‘kamus’ al-Jazari. Ia ingin karya cipta dapat dinikmati sekaligus dipelajari oleh para penerusnya.

Maka, tak berlebihan jika Hill memuji habis Jazari. Ini merupakan kekayaan absolut dari teknik mesin Islam.” Lewat ragam temuannya, al-Jazari pun mampu membuka sekat antara budaya Islam dan Barat, khususnya Eropa. Selama beberapa abad, Eropa ditahbiskan sebagai kiblat teknologi. Tapi nyatanya, ketika diperkenalkan temuan teknologi al-Jazari, warga benua ini bisa menerima.

Hill mencatat, faktor geografis mendukung adaptasi teknologi al-Jazari. Dalam hal ini ia memperkirakan, Spanyol menjadi salah satu rute penyebaran teknologi al-Jazari. Daerah penyebaran lainnya adalah Sisilia, Prancis selatan, Italia, Bizantium, dan Suriah.

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement