Jumat 18 Nov 2022 14:02 WIB

'Terpilih tidak Terpilih Tetap Bisa Berkhidmat di Muhammadiyah'

Di Muhammadiyah tidak pernah mencalonkan sendiri, tapi dicalonkan.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Ketua panitia penerima muktamar, Sofyan Anif.
Foto: Muhammad Noor Alfian
Ketua panitia penerima muktamar, Sofyan Anif.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Sidang Tanwir membuka rangkaian Muktamar 48 Muhammadiyah-'Aisyiyah di Solo, Jawa Tengah. Ketua Panitia Penerima Muktamar, Sofyan Anif mengatakan, mereka telah berusaha memanfaatkan setiap ruang-ruang yang ada di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) untuk menyukseskan gelaran itu.

Ia mengatakan, tanwir dilaksanakan secara sederhana tapi modern dan berbasis IT. Sebab, semua rangkaian kegiatan muktamar memang diharapkan akan didesain penuh lewat basis IT, sehingga mampu menjadi kebanggaan bagi semua warga Muhammadiyah.

Sofyan menekankan, pelaksanaan Muktamar 48 mengusung Muktamar Bersih Lingkungan. Karena itu, ia meminta PWM sampai PDM dan masing-masing muktamirin dan penggembira saling menjaga kebersihan lingkungan sebagai satu keunggulan lain Muhammadiyah.

Artinya, semua yang terlibat bisa tetap bergembira, tetap kondusif dan tetap bersemangat dalam rangka syiar dan membesarkan Muhammadiyah. Sofyan turut menyampaikan selamat kepada semua yang mengikuti Tanwir Muhammadiyah-'Aisyiyah.

"Terpilih tidak terpilih tetap bisa berkhidmat di Muhammadiyah," kata Sofyan di Auditorium Mohamad Djazman, Jumat (18/11/2022).

Ia mengingatkan, di Muhammadiyah lebih kepada pembahasan materi, membahas soal keumatan, kebangsaan, kemanusiaan. Jadi, sistem demokrasi yang ada sebenarnya tidak memilih ketua umum, jadi tidak ada money politic tapi berdasar formatur.

Dari 92 orang-orang yang dicalonkan, bukan mencalonkan, akan dipilih 39 hari ini dan akan dipilih 13 orang sebagai formatur. Sehingga, 13 orang formatur terpilih itulah yang akan memilih tanpa perlu ada tim-tim pemenangan atau tim semacamnya.

"Di Muhammadiyah tidak pernah mencalonkan sendiri, tapi dicalonkan orang lain," ujar Sofyan.

Maka itu, ia menekankan, semua suara warga Muhammadiyah memiliki nilai yang sama besar. Tidak peduli tokoh-tokoh besar maupun warga biasa, tokoh nasional maupun daerah, tua, maupun muda. Fokusnya, membesarkan organisasi, bukan orang.

Selain itu, Sofyan menambahkan, tokoh-tokoh Muhammadiyah dan 'Aisyiyah yang merupakan mantan-mantan ketua umum sudah dipastikan menghadiri Muktamar 48 Muhammadiyah-'Aisyiyah besok. Termasuk, Din Syamsuddin dan Amien Rais.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement