Kamis 17 Nov 2022 18:05 WIB

Kunci Anak tidak Gampang Sakit, Terapkan Hidup Bersih dan Sehat

Pola hidup bersih dan sehat tekan angka sakit pada anak.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Nora Azizah
Pola hidup bersih dan sehat tekan angka sakit pada anak.
Foto: www.piqsels.com
Pola hidup bersih dan sehat tekan angka sakit pada anak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Divisi Program Kesehatan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dr Reza Ramdhoni mengungkapkan, ada beberapa tips untuk menjaga supaya anak tak mudah sakit, termasuk gagal ginjal akut. Ia meminta masyarakat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan tidak sering meminum minuman berwarna hingga tak konsumsi obat yang mengandung cemaran.

"Supaya anak tidak gampang sakit maka terapkan PHBS, ini jadi kunci," ujarnya, ditulis Kamis (17/11/2022).

Baca Juga

Saat awal pandemi Covid-19, dia melanjutkan, selalu ditekankan untuk mencuci tangan dengan air sabun atau air mengalir. Dengan menerapkan perilaku hidup bersih sehat, dia melanjutkan, diharapkan angka kejadian penyakit termasuk pada anak-anak berkurang. 

Sementara untuk mencegah gagal ginjal, ia menyinggung terjadi penurunan fungsi ginjal karena beratnya kerja ginjal. Sebab, beban penyaringan yang dilakukan ginjal terlalu berat seperti meminum yang berwarna seperti teh manis atau minuman bersoda atau minuman berpengawet kimia lainnya ditambah mengonsumsi obat yang mengandung cemaran melebihi ambang batas. 

"Kemudian, dalam sekian bulan dan tahun terjadi akumulasi fungsi ginjal yang capai memfiltrasi menyaring dan menyebabkan penurunan fungsi ginjal, bahkan gagal ginjal akut," ujarnya.

Oleh karena itu, Reza meminta bisa anak-anak mengonsumsi minuman berwarna dua hari sekali, bahkan sebisa mungkin meminum air putih saja dan ini meringankan kerja ginjal. Kemudian, menerapkan PHBS dan menjaga polanya. Sementara itu, anak juga tak meminum dulu obat sirop dan orang tua bisa berobat ke dokter supaya memberikan alternatif obat untuk si kecil, baik puyer dengan dosis yang tepat atau obat yang lain.

"Kemudian setelah mendapatkan resep, orang tua bisa ke bagian farmasi dan bisa bertanya apakah bisa dicampur dengan yang lainnya," katanya.

Ia menambahkan, biasanya dokter kerja sama dengan apoteker untuk lebih optimal penyembuhan pasien.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement