Kamis 17 Nov 2022 13:49 WIB

Menjelang Nataru, DIY Pastikan Ketersediaan Pangan Mencukupi

Saat ini ketersediaan pangan di DIY masih sangat mencukupi.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Muhammad Fakhruddin
Menjelang Nataru, DIY Pastikan Ketersediaan Pangan Mencukupi (ilustrasi).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Menjelang Nataru, DIY Pastikan Ketersediaan Pangan Mencukupi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Pemerintah Daerah (Pemda) DIY memastikan ketersediaan pangan mencukupi menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023. Bahkan, ketersediaan pangan ini masih mencukupi kebutuhan masyarakat di DIY hingga akhir tahun 2022 mendatang.

Hal ini disampaikan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X usai melakukan peninjauan ke beberapa pasar tradisional yakni Pasar Kranggan dan Pasar Beringharjo, Kamis (17/11). Peninjauan tersebut dilakukan dalam rangka memastikan ketersediaan pangan dan menjaga stabilitas harga pangan.

Baca Juga

"Tidak ada masalah (ketersediaan pangan), saya kita dari (pemantauan) kondisi di pasar-pasar itu tidak ada masalah," kata Sultan usai melakukan peninjauan di Pasar Beringharjo, Kota Yogyakarta, Kamis (17/11).

Sultan mencontohkan terkait ketersediaan komoditas beras, yang mana saat ini melimpah di DIY. Pasalnya, kata Sultan, ketersediaan beras ini melebihi kebutuhan masyarakat.

Sultan menyebut, kebutuhan masyarakat akan beras sekitar 667 ribu ton per tahun. Namun, produksi beras di DIY lebih dari 900 ribu ton per tahunnya. "Yang dimakan masyarakat hanya 667 ribu ton saja, masih ada selisih 200 ribu ton, juga (ada) stok dari Bulog sendiri. Saya kira itu tidak ada masalah," ujar Sultan.

Sultan juga menjelaskan bahwa ketersediaan pangan di komoditas lainnya juga masih mencukupi. Seperti ketersediaan bawang merah dan bawang putih, hingga aneka ragam cabai.

Meskipun begitu, harga di beberapa komoditas masih fluktuatif. Artinya, ada yang mengalami sedikit kenaikan mengingat musim hujan, dan ada juga yang mengalami penurunan.

"Hanya biasanya musim hujan begini kan tidak mungkin menanam cabai, bawang, tapi sekarang (stok) ada. Nyatanya di pasar ini ada, biarpun harganya naik dan ada juga yang justru turun. Berarti tidak ada persoalan, yang penting stok itu jangan sampai sda kelangkaan," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Perum Bulog Kanwil Yogyakarta, Muhammad Attar Rizal juga mengatakan, permintaan menjelang maupun saat Peringatan Hari Besar Nasional (PHBN) memang naik. Termasuk menjelang Nataru 2023 ini, mengingat DIY yang juga merupakan salah satu destinasi wisata unggulan.

"Itu kan siklus, artinya ada PHBN ditambah lagi tahun baru pasti permintaan atau demand-nya naik. Apalagi (DIY) ini daerah pariwisata, dengan masuknya wisatawan ke Yogya pasti itu akan mempengaruhi demand-nya," kata Attar.

Meski begitu, Attar juga menuturkan, saat ini ketersediaan pangan di DIY masih sangat mencukupi. Bahkan juga mencukupi meskipun dengan meningkatkan permintaan masyarakat, yang mana saat ini tingkat kunjungan di DIY juga terus mengalami peningkatan.

"Bahan pangan pokok beras misalnya, kita cukup tersedia dan cukup banyak. Tidak perlu khawatir dan (stok yang ada) bisa meng-cover (seluruh kebutuhan masyarakat)," ujar Attar.

Attar juga menyebut bahwa pihaknya juga rutin menyuplai beberapa komoditas pangan ke pedagang pasar. Mulai dari minyak goreng, tepung terigu, besar hingga gula pasir.

Supply ini, katanya, dilakukan bukan karena ketersediaan di pasar berkurang. Namun, supply bahan pangan tersebut dilakukan sesuai instruksi dari Pemda DIY, maupun masing-masing pemerintah kabupaten/kota se-DIY.

Supply bahan pangan tersebut sudah disubsidi oleh masing-masing pemerintah daerah. Subsidi diberikan guna mengendalikan stabilitas harga pangan di pasar.

"Kita men-supply bukan berarti stok di pasar tidak ada, di pasar stok itu ada, tapi kalau ada kenaikan (harga) wajar. Tapi sudah disubsidi, ini sudah disubsidi oleh Pemda DIY, pemkot dan pemkab," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement