Kamis 17 Nov 2022 09:14 WIB

Pemkab Bogor Optimistis Anggaran Terserap Maksimal Hingga Akhir Tahun

Dari target belanja sekitar Rp 8,5 triliun, masih tersisa anggaran Rp 3,82 triliun.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Pelaksana tugas (Plt) Bupati Bogor, Iwan Setiawan di Cibinong, Kabupaten Bogor.
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Pelaksana tugas (Plt) Bupati Bogor, Iwan Setiawan di Cibinong, Kabupaten Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor optimistis mampu menyerap APBD 2022 secara maksimal hingga akhir tahun. "Jangan sampai terlalu banyak sisa anggaran. Saya sudah peringatkan dinas-dinas yang mempunyai anggaran besar," kata Pelaksana tugas (Plt) Bupati Bogor, Iwan Setiawan di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (17/11/2022).

Iwan mengaku, sedang menggenjot setiap perangkat daerah untuk merealisasikan anggaran, terlebih bagi perangkat daerah yang memiliki anggaran besar, seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Dinas Kesehatan, serta Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor. Dari tiga perangkat daerah yang memiliki anggaran besar, realisasi anggaran tertinggi ditempati Disdik dengan 80 persen.

"Beberapa pekerjaan sudah selesai tahap lelangnya, hanya tinggal pekerjaan di lapangan, dan itu perlu pengawasan betul agar tepat waktu," ujar politikus Partai Gerindra itu.

Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Bogor, Teuku Mulya menyebutkan, Pemkab Bogor hingga akhir Agustus 2022, masih menyisakan anggaran Rp 3,82 triliun. Angka itu masih terbilang besar lantaran target belanja sekitar Rp 8,5 triliun.

"Kita koordinasi dengan unit layanan pengadaan (ULP) informasinya sebagian besar pekerjaan sudah masuk lelang. Tinggal nanti bagaimana realisasinya di lapangan. Karena berkaitan juga dengan realisasi serapan anggarannya," kata Teuku.

Menurut dia, penyebab lain yang membuat serapan anggaran rendah akibat alokasi bagian hasil pajak daerah (BHPRD) dan program Satu Miliar Satu Desa (Samisade) belum seluruhnya digunakan. "Samisade kan alokasinya besar itu belum semua terserap. Selain itu ada BHPRD yang belum terserap juga seluruhnya," terang Teuku.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement