Selasa 15 Nov 2022 22:14 WIB

Satu-satunya Penyesalan Messi Saat Bekerjasama dengan Guardiola

ada dua nama yang kerap disebut sebagai sosok penting dalam kesuksesan Barcelona

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Muhammad Akbar
 FILE - Dalam file foto 15 September 2008 ini, Lionel Messi dari FC Barcelona, ????dari Argentina, terlihat saat konferensi pers di Stadion Camp Nou di Barcelona, ????Spanyol. Barcelona mengumumkan Kamis 5 Agustus 2021 bahwa Lionel Messi tidak akan bertahan dengan klub. Dia pergi setelah 17 musim yang sukses di mana dia membawa klub Catalan meraih kemenangan, membantunya memenangkan banyak gelar domestik dan internasional sejak debutnya sebagai remaja.
Foto: AP/Manu Fernandez
FILE - Dalam file foto 15 September 2008 ini, Lionel Messi dari FC Barcelona, ????dari Argentina, terlihat saat konferensi pers di Stadion Camp Nou di Barcelona, ????Spanyol. Barcelona mengumumkan Kamis 5 Agustus 2021 bahwa Lionel Messi tidak akan bertahan dengan klub. Dia pergi setelah 17 musim yang sukses di mana dia membawa klub Catalan meraih kemenangan, membantunya memenangkan banyak gelar domestik dan internasional sejak debutnya sebagai remaja.

REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Barcelona menorehkan kejayaan gemilang pada rentang waktu 2008 hingga 2012.

Tidak hanya soal raihan trofi, Blaugrana menampilkan gaya permainan yang begitu segar, yang kerap disebut tiki-taka.

Setidaknya ada dua nama yang kerap disebut sebagai sosok penting dalam kesuksesan Blaugrana tersebut.

Pep Guardiola, yang berada di kursi pelatih, dinilai mampu menjadikan Blaugrana sebagai tim yang begitu superior via gaya permainan tersebut.

Sementara di lapangan, Lionel Messi kerap menunjukan kemampuan ajaib dalam mengolah si kulit bundar dan mencetak gol.

Terlepas dari kontribusi pemain-pemain lain pada sepanjang periode tersebut, Guardiola dan Messi menjadi aktor penting dalam kesuksesa Blaugrana itu.

Tiga trofi La Liga, tiga gelar juara Coppa del Rey, dan dua trofi Liga Champions dipersembahkan Messi saat bekerjasama dengan Guardiola di Blaugrana.

Catatan prestasi ini termasuk dalam torehan impresif Blaugrana saat menyapu bersih semua raihan gelar juara pada 2009.

Status treble winners via trofi La Liga, Copa del Rey, dan Liga Champions, pada akhir musim 2008/2009 dilengkapi Blaugrana dengan raihan titel Piala Super Spanyol, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antar Klub.

Periode ini kerap dianggap salah satu periode tersukses dalam sejarah klub asal Katalan tersebut. Sementara buat Messi, periode kerjasama dengan Guardiola juga memberikan kesuksesan tersendiri.

Selama periode tersebut, Messi meraih gelar Ballon d'Or pertamanya. Pun dengan keberhasilan pemain berjuluk La Pulga itu memecahkan rekor sebagai pencetak gol terbanyak dalam satu tahun kalender pada sepanjang sejarah sepak bola.

Messi mencetak total 91 gol di semua ajang pada 2012. Untuk torehan rekor ini, Messi menggeser salah satu legenda Bayern Muenchen dan Timnas Jerman, Gerd Muller.

Messi pun menyebut, periode kerjasama dengan Guardiola merupakan salah satu momen spesial dalam kariernya hingga saat ini.

Kehadiran Guardiola, ditambah kemunculan pemain-pemain dengan kemampuan mumpuni, menjadi Blaugrana menjadi tim yang sangat sulit dikalahkan.

''Itu adalah periode yang luar biasa. Guardiola datang, mengajari banyak hal, dan membantu saya berkembang. Di sisi lain, apa yang kami tunjukan di atas lapangan juga sangat impresif.”

“Rasanya, kami bisa mengalahkan siapapun lawan kami. Belum dengan cara kami melakukannya, mencatatkan penguasaan bola hingga 80 persen,'' kata Messi seperti dikutip Football Espana, Selasa (15/11).

Kendati begitu, saat ini, momen kesuksesan tersebut sudah terlewat. Pemain dengan koleksi gelar Ballon d'Or terbanyak sepanjang sejarah itu mengaku ada satu penyesalan dalam periode kerjasama bersama Guardiola tersebut.

Messi mengakui seharusnya bisa lebih menikmati momen-momen saat bekerjasama dengan Guardiola dan meraih kesuksesan bersama Blaugrana pada saat itu.

''Jika ada satu hal yang patut disesali, kami kurang menikmati dari hari ke hari. Untuk bisa mempersiapkan laga dan bagaimana kami mengalahkan tim lawan. Kami membuatnya sangat mudah dan terlihat natural. Kami tidak sadar dengan apa yang kami lakukan pada saat itu.”

“Dengan berjalannya waktu, saya baru sadar, apa yang saat itu kami lakukan sebenarnya sangat istimewa dan unik,'' ujar bintang Paris Saint Germain (PSG) tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement