Selasa 15 Nov 2022 11:32 WIB

Dorong Hentikan Perang, Jokowi Ajak Dunia Hormati Hukum Internasional

semua negara harus menghormati hukum internasional dan Piagam PBB.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Friska Yolandha
Presiden Indonesia Joko Widodo berbicara selama KTT para pemimpin G20 di Nusa Dua, Bali, Indonesia, Selasa, 15 November 2022. (AP Photo/Dita Alangkara, Pool)
Foto: AP
Presiden Indonesia Joko Widodo berbicara selama KTT para pemimpin G20 di Nusa Dua, Bali, Indonesia, Selasa, 15 November 2022. (AP Photo/Dita Alangkara, Pool)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong negara-negara G20 agar bersama-sama menghentikan perang yang terjadi di dunia. Jokowi menekankan, semua negara memiliki tanggung jawab yang sama untuk menyelamatkan masyarakat dunia.

Karena itu, semua negara pun harus menghormati hukum internasional dan juga prinsip-prinsip Piagam PBB secara konsisten.

Baca Juga

“Kita semua memiliki tanggung jawab, tidak hanya untuk rakyat kita, tapi juga untuk rakyat dunia. Bertanggung jawab artinya menghormati hukum internasional dan prinsip-prinsip piagam PBB secara konsisten,” kata Jokowi dalam sambutannya di G20 dengan tema 'Kondisi Ekonomi Global, Ketahanan Pangan, dan Energi', Selasa (15/11/2022).

Selain itu, Jokowi menekan, semua negara memiliki tanggung jawab untuk menghentikan perang. Jika perang tidak berakhir, lanjutnya, maka akan sulit bagi dunia untuk maju. Selain itu, dunia juga akan sulit untuk bertanggung jawab atas masa depan generasi saat ini dan juga generasi yang akan datang.  

“Bertanggung jawab artinya menciptakan situasi win-win (keuntungan bersama), bukan situasi zero sum (kalah dan menang),” ujar dia.

Jokowi pun mengajak negara-negara G20 agar tidak memecah belah dunia dan tidak membiarkan dunia jatuh ke dalam perang dingin. Sebagai negara demokrasi yang memiliki 17 ribu pulau dan 1.300 suku bangsa, Indonesia menyadari pentingnya dialog untuk mempertemukan perbedaan. Ia mengatakan, semangat yang sama pun juga harus ditunjukan oleh G20.  

“Kita tidak memiliki opsi lain. Paradigma kolaborasi sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan dunia,” kata Jokowi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement