Selasa 15 Nov 2022 11:12 WIB

Kiat Turunkan Kolesterol, Ubah Gaya Hidup dan Pola Makan

Perubahan gaya hidup menjadi intervensi besar turunkan kadar kolesterol.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Perubahan gaya hidup menjadi intervensi besar turunkan kadar kolesterol.
Foto: www.freepik.com
Perubahan gaya hidup menjadi intervensi besar turunkan kadar kolesterol.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perubahan gaya hidup merupakan salah satu intervensi yang bisa membantu menurunkan kadar kolesterol darah, menurut Mayo Clinic. Dilansir dari Healthline, Selasa (15/11/2022), terkait pengaturan pola makan misalnya, makanan dengan lemak jenuh dan lemak trans sebaiknya dihindari atau dibatasi.

Penting juga untuk meningkatkan asupan makanan yang mengandung omega 3, seperti salmon, kenari, atau flaxseed. Sangat dianjurkan pula untuk meningkatkan konsumsi serat larut dan protein. Makanan-makanan seperti ini bisa membantu menurunkan dan memelihara kadar kolesterol yang sehat.

Baca Juga

Perubahan gaya hidup lain yang perlu dilakukan adalah meningkatkan aktivitas fisik. Latihan fisik berintensitas sedang selama 30 menit sebaiknya dilakukan sebanyak lima hari dalam sepekan.

Bagi perokok, kontrol kolesterol darah juga bisa dicapai dengan berhenti merokok. Dalam kurun waktu setengah tahun setelah berhenti merokok, kadar kolesterol HDL mereka akan membaik dan risiko mereka terhadap penyakit jantung bisa menurun.

Pada beberapa orang, kadar kolesterol tinggi yang mereka alami disebabkan oleh faktor genetik atau turunan. Kondisi ini dikenal dengan nama hiperkolesterolemia familial. Bagi orang-orang yang memiliki kondisi ini, perubahan gaya hidup saja tidak cukup. Biasanya, mereka juga memerlukan konsumsi obat statin untuk menurunkan kadar kolesterol darah mereka.

Obat statin juga biasanya diperlukan oleh orang-orang dengan kondisi tertentu. Sebagian dari mereka adalah orang dengan kadar kolesterol LDL yang sangat tinggi dan membahayakan, penderita penyakit kardiovaskular, dan penyandang diabetes.

Kolesterol tinggi sering kali tak memunculkan gejala berarti. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk melakukan skrining berupa pemeriksaan kadar kolesterol secara berkala setiap lima tahun sekali. Frekuensi pemeriksaan bisa ditingkatkan bagi orang-orang yang memiliki riwayat keluarga dengan kolesterol tinggi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement