Senin 14 Nov 2022 04:10 WIB

Presiden Korsel: Provokasi Korut Semakin Agresif

Korut percaya diri dengan rudal dan nuklir sehingga provokasi pun semakin agresif

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
 Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk-yeol mengatakan Korea Utara semakin percaya diri dengan program rudal dan nuklirnya.
Foto: EPA/KCNA
Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk-yeol mengatakan Korea Utara semakin percaya diri dengan program rudal dan nuklirnya.

REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM PENH -- Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk-yeol mengatakan Korea Utara percaya diri dengan program rudal dan nuklirnya sehingga semakin agresif melakukan provokasi di kawasan. Ia pun menyerukan kerja sama yang lebih kuat dengan Amerika Serikat (AS) dan Jepang.

Pernyataan yang disiarkan stasiun televisi Korsel, Ahad (13/11/2022) Yoon menyinggung pertemuan dengan Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dalam pertemuan sela di pertemuan Asosiasi Negara Asia Tenggara (ASEAN) di Phnom Penh, Kamboja.

Baca Juga

Yoon menyinggung serangkaian peluncuran rudal yang dilakukan Korut. Ia mengatakan bukti tembakan-tembakan itu dilakukan saat Korsel sedang berduka atas peristiwa malam Halloween yang menunjukkan sifat rezim Kim Jong-un menentang kemanusiaan.

Pada Rabu (9/11/2022) lalu militer Korsel mengatakan Korut kembali menembakan rudal balistik ke lepas pantai timur Semananjung Korea. Dua hari sebelumnya Korut mengatakan latihan militer Korsel dan AS merupakan "provokasi terbuka dan berbahaya."

Korsel juga menemukan pecahan rudal Korut yang mendarat di wilayahnya. Pekan lalu lalu Korut menggelar uji coba rudal termasuk rudal antar-benua (ICBM) yang gagal ditembakan selain tembakan ratusan artileri ke laut. Tembakan-tembakan ini dilakukan saat Korsel dan AS menggelar latihan gabungan selama enam hari yang berakhir Sabtu (5/11/2022).

Pada Senin (7/11/2022) militer Korut mengatakan latihan "Vigilant Strom" merupakan "provokasi terbuka yang bertujuan meningkatkan ketegangan" dan "latihan perang berbahaya yang bersifat sangat agresif."

Militer Korut mengatakan mereka menggelar simulasi serangan ke pangkalan udara, pesawat dan kota-kota besar di Korsel. "(Untuk) menghancurkan histeria perang musuh yang terus-menerus," katanya.

Rangkaian tembakan rudal Korut beberapa pekan terakhir mencakup peluncuran rudal terbanyak dalam satu hari. Tahun ini Korut mencetak rekor menembakan rudal dalam satu tahun. Korsel dan AS juga yakin Pyongyang persiapan teknis uji coba senjata nuklir Korut pertama sejak 2017 juga sudah selesai.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement