Ahad 13 Nov 2022 10:01 WIB

JK Ingatkan Riset tanpa Bisnis tidak akan Berkembang

Penemu Microsoft Bill Gates sukses ketika berhasil mengkomersilkan temuannya.

Rep: fauziah mursid/ Red: Hiru Muhammad
Pengunjung melihat sepeda listrik pada pameran Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Innovation Expo (Tennovex) 2022 di Grand City Mall, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (8/11/2022). Pameran yang menampilkan berbagai inovasi karya Sivitas Akademika ITS itu berlangsung hingga 13 November 2022.
Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Pengunjung melihat sepeda listrik pada pameran Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Innovation Expo (Tennovex) 2022 di Grand City Mall, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (8/11/2022). Pameran yang menampilkan berbagai inovasi karya Sivitas Akademika ITS itu berlangsung hingga 13 November 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden RI ke 10 dan 12 Jusuf Kalla (JK) mengatakan pentingnya memadukan riset dan bisnis. Saat menyampaikan orasi ilmiah pada Dies Natalis Institut Teknologi Surabaya (ITS), Sabtu (12/11), JK menilai riset dan bisnis penting agar inovasi bisa lebih bermanfaat bagi manusia.

"Riset atau inovasi harus berhubungan dengan bisnis karena yang bisa mengkomersialkan sebuah riset atau inovasi adalah bisnis. Sehingga tanpa bisnis, riset tidak akan bisa berkembang dengan baik," kata JK dalam siaran persnya, Ahad (13/11/2022).

Baca Juga

JK pun mencontohkan penemu Microsoft Bill Gates sukses ketika berhasil mengkomersilkan temuannya. Padahal, lanjut JK, Bill gates berkeliling menemui banyak orang untuk memperkenalkan temuannya kala itu. Namun, tidak ada yang percaya."Tapi ketika melakukan pendekatan bisnis, akhirnya inovasinya dikenal banyak orang dan ternyata membawa perubahan besar bagi kehidupan manusia," ujar ketua Umum palang Merah Indonesia (PMI) tersebut.

Karena itu, JK menyarankan agar ITS memulai sebuah tatanan baru di kampus, yaitu dengan membekali seluruh mahasiswa fakultas teknik ITS tentang ilmu atau pengetahuan bisnis dan manajerial.

"Kira-kira untuk satu semester bisa diupayakan mahasiswa ITS belajar bisnis atau entrepreneurship dengan harapan semua riset atau penemuan itu bisa dikomersialkan," tambahnya.

JK melanjutkan, yang terpenting temuan atau setiap inovasi tersebut bisa bermanfaat bagi kemanusiaan. "Sederhananya adalah bisa membuat lebih mudah, lebih murah, lebih cepat dan lebih baik bagi kehidupan manusia," ujarnya.

Ketua  Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) tersebut mencontohkan kekuatan keterpaduan antara inovasi, teknologi dan bisnis, yaitu fenomena banyaknya orang India yang menjadi CEO-CEO di bidang teknologi dan menjadi  orang-orang hebat di seluruh dunia. JK menyebut CEO Microsoft, CEO Google,  CEO Twitter, Orang India, Perdana Menteri inggris, serta Wakil Presiden Amerika yang berasal dari India.

"Mereka yang memimpin teknologi  dunia dibidang IT adalah semua orang India tamatan institute teknologi. Apa kuncinya, setelah lepas dari universitas teknologi, mereka masuk kampus-kampus besar yang berbasis bisnis sehingga berhasil mengatur itu semua,” kata JK.

JK juga mengingatkan almamater ITS agar lebih melek dalam mengamati teknologi yang terus berkembang pesat. Paling tidak, JK menyebut tiga bidang yakni perkembangan tekonologi dibidang IT, kemudian teknologi di bidang kesehatan serta teknologi bidang system komputerisasi.

JK juga menyebut sektor yang akan dihadapi dunia internasional di masa yang akan datang, yaitu tentang mobil listrik dan motor listrik. JK pun mengajak ITS untuk melihat potensi dari perubahan tersebut sebab trend dunia sedang mengarah ke sana. Sehingga nanti akan dibutuhkan sistem atau perangkat yang erat hubungannya dengan industry kelistrikan.

JK menekankan tiga hal yang memiliki keterkaitan dalam perkembangan teknologi di masa yang akan datang yakni riset, universitas dan dunia usaha atau bisnis.

Kerjasama ketiga sektor itu bisa saja dilakukan dengan berbagai cara. Seperti universitas melakukan riset, kemudian menjualnya ke industri."Tentu kerjasama itu ada saham di situ. Tapi bisa juga industri memesan sesuatu untuk diriset oleh universitas dan langkah ketiga adalah kerjasama riset," kata JK.

 

Fauziah Mursid

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement