Sabtu 12 Nov 2022 07:38 WIB

Pabrik EV Charger di Indonesia Siap Dibangun

Rencananya, ada sekitar 10 ribu titik pengisian daya pada 2030.

Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) milik PT PLN memasang panel surya Utomo SolaRUV
Foto: dok Utomo SolaRUV
Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) milik PT PLN memasang panel surya Utomo SolaRUV

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA --- Pemerintah Indonesia menargetkan dua juta unit mobil listrik bisa diproduksi pada tahun 2025 dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN). 

Demi mendukung upaya transisi energi di Indonesia, Utomo SolaRUV, melalui PT Utomo Juragan Atap Surya Indonesia, perusahaan penyedia solusi energi terbarukan, melakukan berbagai terobosan di antaranya dengan menggandeng perusahaan penyedia solusi EV Chargers dan Charging Systems terkemuka di Asia Tenggara, Charge+. 

Penandatanganan nota kesepahaman dilaksanakan pada B20 Investment Forum dan Net Zero Summit  sebagai rangkaian B20 Sideline Event menuju KTT G20, di ruang Kintamani, Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali, Jumat (11/11). Utomo SolaRUV diwakili oleh Anthony Utomo, selaku Managing Director Utomo SolaRUV. Sedangkan, Charge+ diwakili oleh CEO Charge+, Goh Chee Kiong.

“Sejalan dengan visi kami mendukung dekarbonisasi industri dan demokratisasi mobilitas dengan energi bersih untuk masyarakat Indonesia, kami menyambut baik kerja sama dengan Charge+ untuk produksi EV Chargers dan Charging Systems sistem pengisian baterai mobil listrik di Indonesia,'' ujar Anthony Utomo yang juga B20 Energy, Sustainability & Climate Change Task Force Member, dalam siaran pers, Sabtu (12/11).

Menurut Anthony, kerja sama tersebut akan memperkuat ekosistem untuk akselerasi transisi energi di tanah air sekaligus transfer teknologi dari Charge+ yang sudah berpengalaman di Singapura mengelola ribuan stasiun pengisian mobil listrik. ''Karena itu pengguna tidak perlu khawatir akan after sales service dan back end support di tanah air. SolaRUV sangat optimis dan bangga bisa membawa teknologi dunia ke ekosistem dekarbonisasi di Indonesia,” lanjutnya.

Sejalan dengan visi Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) pemerintah Indonesia, Charge+ menargetkan setidaknya 10 ribu titik pengisian daya pada tahun 2030 melalui rangkaian solusi terintegrasi, mencakup pengisi daya ultra-tipis, smart charging software, dan model bisnis inovatif.  

“Pemerintah Indonesia telah menyampaikan target yang menarik untuk elektrifikasi sektor transportasinya. Charge+ sebagai pelaku industri pengisian kendaraan listrik terkemuka di Asia Tenggara, sangat bangga bermitra dengan Utomo SolaRUV, perusahaan dengan visi demokratisasi energi bersih untuk berinvestasi di proses produksi EV charger di Indonesia. Investasi ini adalah langkah awal yang sangat penting untuk berkontribusi dalam transisi kendaraan listrik dan pengembangan ekonomi bersih di Indonesia” ujar Goh Chee Kiong, CEO Charge+.

Sebelumnya, Utomo SolaRUV memasang panel surya di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) milik PT PLN di Denpasar Selatan, Bali. Melalui kerja sama investasi senilai 20 juta dolar AS ini, Utomo SolaRUV bersama Charge+ akan membangun fasilitas produksi untuk EV Chargers dan Charging Systems kendaraan listrik di Pandaan, Jawa Timur dan pengembangan bisnis di Indonesia.

sumber : siaran pers
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement