Kamis 10 Nov 2022 22:35 WIB

Olaf Scholz Berikan Ucapan Selamat Pada Netanyahu

Scholz menekankan Jerman masih akan menjadi mitra dekat Israel.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Kanselir Jerman Olaf Scholz.
Foto: AP/Kay Nietfeld/DPA
Kanselir Jerman Olaf Scholz.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Kanselir Jerman Olaf Scholz mengucapkan selama pada Benjamin Netanyahu atas kemenangannya dalam pemilihan parlemen Isreal. Juru bicara pemerintah Jerman mengatakan ucapan itu disampaikan melalui sambungan telepon, Kamis (10/11/2022).

Juru bicara tersebut menambahkan Scholz menekankan Jerman masih akan menjadi mitra dekat Israel dan bekerja sama untuk mendorong perdamaian di Timur Tengah. Pada awal bulan ini Komisi Pemilihan Umum Pusat Israel mengumumkan Netanyahu dan sekutu politiknya mendapatkan 64 di parlemen atau Knesset, cukup untuk membentuk pemerintahan mayoritas.

Baca Juga

Kembalinya Netanyahu sebagai kepala pemerintah dapat memicu perubahan mendasar masyarakat Israel. Dipastikan  Netanyahu akan mengikuti sertakan nasionalis Yahudi radikal, aliansi Religious Zionism/Jewish Power ke dalam pemerintahan.

Pemimpin kelompok itu termasuk Itamar Ben Gvir pernah divonis atas kasus penghasutan bermotif rasisme dan mendukung terorisme.   Kemenangan Netanyahu menjanjikan berakhirnya kebuntuan politik yang telah melumpuhkan Israel selama tiga setengah tahun terakhir.

Namun agendanya di pemerintahan yang baru termasuk merombak sistem hukum dan penindakan keras pada Palestina dapat memperparah perpecahan negara Israel dan berisiko memicu permusuhan dari sekutu-sekutu terdekat Israel.

Netanyahu dan sekutu ultranasionalis dan ultra-Ortodoksnya mendapatkan 64 dari 120 kursi di Knesset. Oposisi yang dipimpin Lapid hanya memenangkan 51 kursi termasuk faksi Arab yang kecil.

Pemilihan kali ini fokus pada nilai-nilai yang bertujuan mendefinisikan negara Israel: negara Yahudi atau demokratis. Pada akhirnya pemilih Israel memilih identitas Yahudi mereka.

Religious Zionism yang merupakan sekutu Netanyahu dan paling kejam terhadap Palestina dan sangat anti-Arab akan menjadi partai terbesar ketiga di parlemen. Ben-Gvir ingin mengakhiri otonomi Palestina di daerah pendudukan Tepi Barat dan mengabadikan pendudukan Israel di tanah Palestina.

Baru-baru ini ia menggantung foto Baruch Goldstein, orang Yahudi yang membantai 29 jamaah sholat subuh penembakan di  Masjid Ibrahim, Tepi Barat, di rumahnya. Ia juga menyebut anggota parlemen keturunan Arab sebagai "teroris" dan mendorong agar mereka dideportasi.

Anggota parlemen ekstrem-kanan ini juga mengacungkan pistol saat berkunjung ke pemukiman Palestina di timur Yerusalem baru-baru ingin. Ia ingin menguasai kepolisian Israel.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement