Kamis 10 Nov 2022 00:08 WIB

Harga Sawit di Riau Naik Rp 27,82 per Kilogram

Kenaikan terbesar terjadi pada kelompok umur 10-20 tahun sebesar Rp 27,82 per kg.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Friska Yolandha
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Zulfadli, mengatakan harga TBS kelapa sawit  periode 09 sampai 15 November 2022 mengalami kenaikan pada setiap kelompok umur kelapa sawit.
Foto: EPA-EFE/DEDI SINUHAJI
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Zulfadli, mengatakan harga TBS kelapa sawit periode 09 sampai 15 November 2022 mengalami kenaikan pada setiap kelompok umur kelapa sawit.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Zulfadli, mengatakan harga TBS kelapa sawit  periode 09 sampai 15 November 2022 mengalami kenaikan pada setiap kelompok umur kelapa sawit. Kenaikan terbesar terjadi pada kelompok umur 10-20 tahun sebesar Rp 27,82 per kg atau mencapai 1,00 persen dari harga minggu lalu.

"Sehingga harga pembelian TBS petani untuk periode satu minggu kedepan naik menjadi Rp 2.819,68 per kg," kata Zulfadli, Rabu (9/11/2022).

Baca Juga

Zulfadli menjelaskan faktor internal naiknya harga TBS periode ini disebabkan oleh terjadinya kenaikan dan penurunan harga jual CPO dan kernel dari perusahaan yang menjadi sumber data.

Untuk harga jual CPO, PTPN V Sei Buatan menjual CPO dengan harga Rp 12.823,67 per kg dan mengalami kenaikkan harga sebesar Rp 181,73 per kg dari harga minggu lalu. PTPN V Sei Tapung menjual CPO dengan harga Rp 12.823,67 per kg dan mengalami kenaikkan harga sebesar Rp 181,73 per kg dari harga minggu lalu.

PT Buana Wiralestari Mas menjual CPO dengan harga Rp 12.233 per kg dan mengalami penurunan harga sebesar Rp 322 per kg dari harga minggu lalu.

Sedangkan untuk harga jual Kernel, PT Kimia Tirta Utama menjual Kernel dengan harga Rp 5.675,68 per kg minggu ini. PT Sari Lembah Subur menjual Kernel dengan harga Rp 5.801,80 per kg dan mengalami kenaikkan harga sebesar Rp 108,11 per kg dari harga minggu lalu.

"Sementara, dari faktor eksternal, Harga minyak kelapa sawit crude palm oil (CPO) acuan pada pekan ini terpantau cerah bergairah, di tengah adanya gangguan pasokan minyak saingan di Amerika Selatan dan Ukraina sehingga memicu kekhawatiran atas pasokan global," ucap Zulfadli.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement