Rabu 09 Nov 2022 10:34 WIB

GTS Internasional Catat Peningkatan Pendapatan 69 Persen

Pendapatan GTS Internasional ditopang jasa sewa kapal untuk gas alam cair

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kapal LNG (liquified natural gas). PT GTS Internasional Tbk (GTSI) mencatat peningkatan pendapatan sejak Januari hingga September 2022. Direktur Utama GTSI Tammy Meidharma mengatakan pendapatan usaha perusahaan pada periode tersebut mencapai 31,11 juta dolar AS.
Foto: Business Wire
Kapal LNG (liquified natural gas). PT GTS Internasional Tbk (GTSI) mencatat peningkatan pendapatan sejak Januari hingga September 2022. Direktur Utama GTSI Tammy Meidharma mengatakan pendapatan usaha perusahaan pada periode tersebut mencapai 31,11 juta dolar AS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT GTS Internasional Tbk (GTSI) mencatat peningkatan pendapatan sejak Januari hingga September 2022. Direktur Utama GTSI Tammy Meidharma mengatakan pendapatan usaha perusahaan pada periode tersebut mencapai 31,11 juta dolar AS. 

“Angka ini tumbuh hingga 69,3 persen secara tahunan pada periode Januari hingga September 2022,” kata Tammy dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (8/11/2022). 

Saat ini, saham emiten berkode GTSI tersebut bertengger pada rentang Rp 50 sampai Rp 78 per lembar dalam setahun terakhir. Selain itu juga tercatat pada sektor pelayaran dengan kapitalisasi pasar Rp 996 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan kuartal III 2022, Tammy menuturkan kontribusi pendapatan dari GTS Interasional didominasi jasa sewa kapal untuk gas alam cair senilai 21,95 juta dolar AS. Angka tersebut naik 23,4 persen secara tahunan dari sebelumnya 17,79 juta dolar AS pada September 2021.  

Selain itu, GTSI juga mencatatkan jasa sewa kapal untuk unit penyimpanan dan regasifikasi terapung senilai 8,77 juta dolar AS dan segmen tunda dan tambat senilai 79.033 dolar AS. GTSI mencatatkan laba bruto senilai 10,91 juta dolar AS.

Hingga September 2022, Tammy mengatakan GTSI juga mencatat lonjakan pendapatan operasi lainnya dari yang sebelumnya 486.803 dolar AS menjadi 1,16 juta dolar AS. Meskipun begitu, GTSI juga membukukan kenaikan yang signifikan pada beban operasi lainnya dari yang sebelumnya 469.225 dolar AS pada September 2021 menjadi 2,06 juta dolar AS. 

Saat ini, GTSI juga menjalin kerja sama dengan PT Pelayaran Bahtera Adhiguna (BAG) untuk pelatihan dan pengenalan operasional. Hal tersebut dilakukan karena GTS Internasional menjadi operator kapal Liquid Natural Gas (LNG) dan komitmen untuk terus berkembang dalam sektor pengangkutan energi.

“Pelatihan sebagai operator kapal LNG diberikan kepada awak BAG akan diadakan di atas kapal TRIPUTRA yang sudah bertahun-tahun dioperasikan GTS Internasional,” ungkap Tammy. 

Tammy mengatakan GTS Internasional saat ini mengelola sedikitnya dua kapal LNG yaitu EKAPUTRA 1 dan TRIPUTRA yang setiap hari mengelilingi nusantara mengangkut LNG. Dia menambahkan, GTS Internasional sudah lebih dari 30 tahun berpengalaman ikut menyediakan energi dengan mengangkut gas dari titik eksploitasi ke pembangkit listrik di tanah air.  

“Kami mengemban kepercayaan dari klien, bahwa kami mampu dengan baik menjalankan misi penyediaan energi ramah lingkungan itu dengan standar internasional,” ujar Tammy. 

Plt Direktur Utama Pelayaran Bahtera Adhiguna , Fauzan menilai sudah tepat telah mempercayakan familiarization atau pengenalan kapal LNG kepada awak kapal kami dari GTSI. “Untuk operator kapal LNG, pengalaman GTSI sudah tidak diragukan lagi,” ucap Fauzan.

Fauzan mengatakan on board training tersebut adalah upaya mempersiapkan Bag sebagai securing of supply energi primer PT PLN. Saat ini perusahaan masih menjalankan tugas pengangkutan batubara dan kedepannya dapat memungkinkan untuk melakukan pengembangan bisnis yaitu jasa angkutan transportasi laut LNG. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement