Selasa 08 Nov 2022 20:20 WIB

Hadapi Krisis Global, SMKN 1 Pacet Cianjur Kembangkan Komoditas Pertanian

SMKN 1 Pacet juga tentu dapat menjadi role model konsep ketahanan pangan

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Siswa SMK Negeri 1 Pacet, Kabupaten Cianjur melakukan praktek di laboratorium dan menanam berbagai tanaman pangan dan menghadirkan ragam inovasi produk olahan.
Foto: a
Siswa SMK Negeri 1 Pacet, Kabupaten Cianjur melakukan praktek di laboratorium dan menanam berbagai tanaman pangan dan menghadirkan ragam inovasi produk olahan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Untuk menghadapi krisis pangan global, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Pacet, Kabupaten Cianjur terus konsisten mengembangkan dan memasarkan berbagai komoditas pertanian.

Bahkan, sekolah yang menyandang status sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) ini tak hanya sukses mengembangkan dan memasarkan komoditas pertanian seperti berbagai tanaman holtikultura. Tapi berhasil menghadirkan ragam inovasi produk olahan.

Baca Juga

SMKN 1 Pacet yang berada dalam lingkup Kantor Cabang Dinas Pendidikan (Cadisdik) Wilayah VI Jawa Barat ini pun patut mendapat apresiasi. Karena, tak hanya berhasil membekali para siswanya dengan kompetensi dan tuntutan dunia kerja, SMKN 1 Pacet juga tentu dapat menjadi role model konsep ketahanan pangan yang dikembangkan dunia pendidikan.

Menurut Kepala Sekolah SMKN 1 Pacet, Ida Yuniati Surtika, saat ini SMKN 1 Pacet, Kabupaten Cianjur terus mengembangkan potensi pertanian dan makanan olahan serta pemasaran tanaman holtikultura. Konsep ketahanan pangan ini, dapat dilakukan di setiap lini termasuk satuan pendidikan. 

"Sejak menyandang status sebagai BLUD, kami terus berinovasi untuk mengembangkan sektor pertanian," ujar Ida dalam siaran pers Disdik Jabar, Selasa (8/11).

Ida mengatakan, dengan basic konsentrasi keahlian di bidang pertanian, saat ini ada berbagai tanaman holtikultura yang dikembangkan SMKN di Jalan Hanjawar Pacet No 25 Desa Cibodas, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur ini. Termasuk juga berbagai produk olahan dari hasil pertanian tersebut. 

Selain sebagai rintisan dunia usaha, kata Ida, salah satu target dari pengembangan sektor pertanian di SMKN 1 Pacet, adalah bagaimana kemudian menyebarkan ketertarikan kalangan muda dalam hal ini para siswa terhadap sektor pertanian.

Karena, menurut Ida, disamping menjadi bagian dari program pemerintah dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan, sektor pertanian juga relatif tidak terpengaruh dengan berbagai situasi saat ini seperti pandemi Covid-19.

"Generasi muda ini harus tertarik dengan pertanian, karena pertanian ini selain program pemerintah sebagai ketahanan pangan dan juga tidak terpengaruh oleh situasi apapun. Yang namanya ketahanan pangan itu tidak terdampak (pandemi Covid-19), walaupun secara harga ada beberapa yang fluktuatif," paparnya.

Menurut Ida, SMKN 1 Pacet merupakan satu dari 35 SMK di Jabar yang menyandang status Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Melalui status BLUD, hingga saat ini SMKN 1 Pacet telah mengembangkan dan memasarkan berbagai komoditas pertanian termasuk produk olahannya. Bahkan, SMKN 1 Pacet kini telah memiliki produk unggulan salah satunya yaitu komoditas paprika. "Jadi kita kembangkan Paprika ini karena cocok daerahnya. Tapi ada juga beberapa jenis komoditas lain selain paprika," katanya. 

Secara geografis, kata dia, letak SMKN 1 Pacet sangat diuntungkan. Baik itu dari kontur maupun ketinggian tanah yang mendukung untuk menghasilkan produk pertanian berkualitas. 

Pemilihan paprika juga, kata dia, bukan tanpa alasan. Karena sepengetahuannya, paprika juga merupakan salah salah komoditas pertanian yang kerap dibutuhkan oleh hotel, restoran, super market hingga pasar tradisional yang notabene penunjang keberlangsungan lokasi wisata. "Karena kita ada di wilayah pariwisata dan pertanian, oleh karena itu kita kembangkan potensi yang ada di Kabupaten Cianjur, khusus ini di Desa Cibodas, Kecamatan Pacet," katanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement