Selasa 08 Nov 2022 19:46 WIB

Telkom: Talenta Jadi Kunci Utama Pengembangan Ekonomi Digital Indonesia

Temasek dan Google memproyeksikan ekonomi digital Indonesia tumbuh Rp 4.500 triliun

Rep: m nursyamsi/ Red: Hiru Muhammad
Telkom terus berkomitmen memperkuat digitalisasi melalui pengembangan Data Center Ecosystem bertaraf global.
Foto: Telkom
Telkom terus berkomitmen memperkuat digitalisasi melalui pengembangan Data Center Ecosystem bertaraf global.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Digital Business PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Fajrin Rasyid mengatakan Indonesia harus mengoptimalkan potensi dalam sektor ekonomi digital. Fajrin menyampaikan Temasek dan Google memproyeksikan ekonomi digital Indonesia tumbuh dari Rp 600 triliun pada 2020 menjadi Rp 4.500 triliun pada 2030.

"Peningkatannya tujuh atau delapan kali lipat, ini tentu potensi luar biasa, asalkan kita dapat memanfaatkan potensi ini," ujar Fajrin saat Ngobrol Pagi BUMN bertajuk "Peran Strategis BUMN di Perhelatan G20" di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (8/11/2022)

Baca Juga

Fajrin menilai potensi tersebut hanya bisa dicapai jika seluruh elemen bangsa saling berkolaborasi. Fajrin menyampaikan optimalisasi sektor ekonomi digital memerlukan dukungan dalam berbagai hal, termasuk infrastruktur digital itu sendiri.

"Tantangannya ada beberapa hal yamg memang kita perlu dorong bersama, dari spending ICT, spending per PBD barangkali secara relatif persentasenya dibanding negara lain itu masih di bawah. Pun juga dengan beberapa infrastruktur atau fondasi lainnya, terutama terkait education atau talenta," ucap Fajrin.

Fajrin mengatakan pengembangan talenta digital indonesia menjadi pekerjaan rumah yang menjadi prioritas utama. Tanpa talenta digital ini, ucap Fajrin, pengembangan ekonomi digital akan membuat masyarakat sebagai penonton.

"Talenta digital ini masih perlu kita dorong, banyak sekali startup yang saya temui biasanya menyebut talenta ebagai tantangan paling utama. Nyari orang, nyari programer susah, beberapa bahkan akibatnya harus ambil dari India, Vietnam, Australia untuk memenuhi kebutuhan ini," kata Fajrin menambahkan.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement