Selasa 08 Nov 2022 18:09 WIB

Potter Diharapkan Bisa Lebih ''Galak'' Seperti Klopp, Guardiola, dan Conte

Potter sebenarnya mengawali kiprah sebagai pelatih Chelsea dengan torehan impresif.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Endro Yuwanto
 Pelatih Chelsea Graham Potter memberi isyarat kepada para pemainnya selama pertandingan.
Foto: AP/Frank Augstein
Pelatih Chelsea Graham Potter memberi isyarat kepada para pemainnya selama pertandingan.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Mantan gelandang Chelsea, Andy Townsend, melontarkan kritik terhadap gaya kepemimpinan Graham Potter di the Blues. Menurutnya, pelatih asal Inggris itu dinilai kurang ''galak'' dan ''kejam'' dalam menunjukkan ambisi untuk meraih kemenangan.

Potter, ujar Townsend, masih membawa gaya kepemimpinan kala masih memimpin Brighton and Hove Albion. Sebelum akhirnya ditunjuk menggantikan Thomas Tuchel pada awal September 2022, Potter memang menangani the Seagulls selama tiga tahun.

Baca Juga

''Lihatlah Conte, Guardiola, Klopp, bahkan Tuchel, mereka begitu panik dan siap menentang semua keputusan. Mereka terlihat kejam saat berusaha mencapai tujuan mereka. Graham tidak bisa terus berkata, timnya dikalahkan oleh tim yang lebih baik dan belajar dari kekalahan tersebut. Anda tidak bisa melakukan itu di Chelsea. Mungkin Anda bisa melakukannya di Brighton,'' kata Townsend seperti dikutip Talk Sports, Selasa (8/11/2022).

Elemen tersebut, ujar Townsend, yang hilang dalam kepemimpinan Potter di Chelsea. Kondisi berbeda justru terjadi di tim-tim papan atas. Untuk itu, Potter diharapkan bisa segera mengubah pendekatan tersebut demi bisa membawa the Blues meraih kesuksesan di pentas Liga Primer Inggris.

''Anda tidak bisa membuat semua orang senang. Untuk bisa menjadi pelatih sukses di kompetisi ini. Anda harus mengembangkan sikap ''kejam'' tersebut. Dia harus bisa mengembangkan elemen tersebut. Saat ini. Chelsea terlihat seperti tim yang bisa begitu mudah dikalahkan,'' ujar gelandang Chelsea pada era 1990-an tersebut.

Potter sebenarnya mengawali kiprah sebagai pelatih Chelsea dengan torehan impresif. Klub asal London Barat itu mencatatkan rekor tidak terkalahkan dalam sembilan laga di semua ajang, termasuk lima kemenangan secara beruntun.

Namun, laju tidak terkalahkan ini terhenti saat the Blues menghadapi bekas klub Potter, Brighton. Tidak tanggung-tanggung, Chelsea menyerah, 1-4, di tangan the Seagulls. Sempat kembali ke trek kemenangan di laga kontra Dinamo Zagreb, tengah pekan lalu, the Blues justru kembali menelan kekalahan kala dibekap Arsenal, 0-1, pada pekan ke-15 Liga Primer Inggris.

Kekalahan dari the Gunners itu pun kian membuat the Blues terpuruk di pentas Liga Primer Inggris. Mason Mount dan kawan-kawan tercatat gagal meraih kemenangan di empat laga terakhir Liga Primer Inggris. Ujungnya, Chelsea terperosok ke peringkat ketujuh klasemen sementara setelah sempat menempati peringkat keempat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement